Pendiri Koin Jagat Minta Maaf, Bikin Gaduh se-Indonesia!

Jakarta belakangan ini menjadi sorotan publik setelah aplikasi Koin Jagat menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat. Kegaduhan ini dipicu oleh perilaku pengguna yang terobsesi untuk menemukan “harta karun” berupa koin virtual, yang berujung pada rusaknya fasilitas umum. Menyikapi situasi ini, Barry Beagen, Co-Founder Koin Jagat, akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak oleh fitur kontroversial di platform tersebut.

Dalam keterangannya, Barry menjelaskan, “Berdasarkan diskusi yang konstruktif dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), kami akan mengubah format Coin Hunt menjadi ‘Misi Jagat’. Ini merupakan langkah untuk mendorong pengguna berkontribusi positif bagi ruang publik dan perlindungan fasilitas umum.” Perubahan ini diharapkan dapat mengurangi kerusakan yang sebelumnya ditimbulkan oleh aktivitas pemburu koin.

Komitmen Jagat untuk melakukan perubahan ini terlihat dari rencana untuk menghilangkan fitur pencarian koin sementara selama proses perbaikan. Barry menghimbau agar pengguna fokus pada perbaikan ruang publik. “Selama periode ini tidak akan ada koin yang bisa diburu dalam aplikasi Jagat,” tegasnya. Perubahan nama dan fungsi ini juga disertai dengan penciptaan kanal resmi bagi pemerintah dan masyarakat untuk melaporkan kerusakan fasilitas publik akibat aktivitas berburu koin.

Kementerian Komdigi memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh Jagat. Wakil Menteri Komdigi, Angga Rak Prabowo, menyatakan dukungannya dengan menegaskan, “Kami mendorong agar Jagat dapat terus berkembang dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif, edukatif, dan bermanfaat bagi masyarakat.” Dia menambahkan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung inovasi digital di Indonesia dengan memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Sementara itu, penyesalan juga diungkapkan oleh beberapa pengguna aplikasi yang merasa dirugikan. Mereka menganggap bahwa fitur berburu koin tidak hanya merusak fasilitas tetapi juga menciptakan suasana kompetisi yang tidak sehat. Sejumlah pengguna mengatakan, “Kami berharap dengan adanya ‘Misi Jagat’, pengguna dapat melakukan hal-hal positif di luar sana, bukan justru menciptakan masalah.”

Seiring dengan adanya perubahan tersebut, Jagat kini berusaha untuk lebih bertanggung jawab atas dampak sosial yang ditimbulkan oleh aplikasi mereka. Melalui pendekatan baru ini, Jagat berharap dapat meningkatkan partisipasi aktif generasi muda dalam menjaga dan memperbaiki ruang publik. Dengan lebih dari satu juta pengguna aktif dan penambahan 200 ribu pengguna baru setiap harinya, fenomena ini tentunya memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara positif bagi masyarakat.

Kementerian Komdigi menegaskan bahwa inovasi di dunia digital harus berjalan dalam koridor ketentuan dan peraturan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan manfaat teknologi informasi bagi masyarakat tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan ketertiban. Dengan demikian, ke depannya, diharapkan bahwa aplikasi seperti Jagat dapat menjadi alat yang produktif serta mendidik, bukan sumber masalah bagi masyarakat.

Exit mobile version