5 Tren Media Sosial 2025: Kunci Sukses Bisnis Anda!

Mengikuti perkembangan tren media sosial menjadi sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap bersaing di pasar yang terus berubah. Data terbaru menunjukkan bahwa Asia Pasifik, dengan 2,3 miliar pengguna jejaring sosial, menjadi wilayah terdepan dalam penggunaan platform ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan kecenderungan baru untuk memaksimalkan potensi mereka di tahun 2025. Berikut adalah lima tren media sosial yang patut menjadi perhatian bagi bisnis.

Pertama, Kecerdasan Buatan (AI) Generatif. Teknologi ini telah mulai merevolusi cara bisnis beroperasi dengan meningkatkan efisiensi dan kreativitas. Meta melaporkan bahwa lebih dari satu juta pengiklan telah memanfaatkan AI generatif, yang berujung pada lebih dari 15 juta iklan yang dihasilkan pada Agustus 2024. Dengan fitur baru seperti video expansion dan image animation, bisnis dapat mengoptimalkan kampanye iklan mereka untuk meningkatkan performa. Langkah yang bisa diambil adalah melakukan uji coba atau memanfaatkan fitur AI generatif untuk meningkatkan hasil kampanye.

Kedua, Perpesanan Bisnis. Semakin banyak pengguna yang memilih untuk berkomunikasi dengan bisnis melalui fitur Direct Message (DM) ketimbang unggahan publik, terutama di kalangan Gen Z. Menurut studi oleh Meta dan BCG, 90% bisnis di Indonesia menggunakan perpesanan di setiap fase perjalanan konsumen, sementara 87% konsumen lebih suka menggunakan perpesanan untuk berinteraksi dengan bisnis. Untuk itu, bisnis disarankan menjalin kolaborasi dengan mitra strategis yang dapat mengidentifikasi solusi perpesanan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Ketiga, Kreator Konten. Ekonomi kreator semakin tumbuh, dan Goldman Sachs memproyeksikan nilainya dapat mencapai $480 miliar pada 2027. Kemitraan antara brand dan kreator konten menjadi salah satu kunci keberhasilan kampanye. Survei menunjukkan bahwa 94% konsumen di Indonesia berinteraksi dengan kreator konten selama musim liburan, dengan 54% memercayai rekomendasi mereka. Oleh karena itu, perusahaan perlu proaktif dalam mencari kemitraan kreator yang dapat membantu storytelling brand dan memanfaatkan fitur yang memudahkan integrasi mereka dalam strategi periklanan.

Keempat, Video. Konten video kini menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna. Menurut Insider Intelligence, waktu menonton TV dan video di Asia Pasifik diperkirakan akan meningkat sebesar 15% pada 2025. Di Instagram dan Facebook, pengguna menghabiskan 60% waktu mereka untuk menonton video. Di Indonesia, 73% orang menggunakan live streaming untuk menjelajahi produk dan 66% melakukan pembelian dari streaming tersebut. Oleh karena itu, bisnis disarankan untuk memasukkan konten video ke dalam strategi pemasaran mereka dan memanfaatkan sistem penayangan iklan yang lebih canggih.

Kelima, Aktivitas Belanja Lintas Negara. Konsumen semakin tertarik melakukan pembelian dari luar negeri demi mendapatkan pilihan yang lebih beragam. Di Asia Pasifik, 50% pembeli melaporkan terlibat dalam pembelian lintas negara selama festival belanja. Ketersediaan brand yang tidak ditemukan di pasar lokal turut memengaruhi keputusan pembelian. Bisnis perlu mengembangkan pengalaman belanja lintas negara yang lancar, serta mengidentifikasi dan mengatasi berbagai kendala yang mungkin ada.

Dengan memanfaatkan lima tren ini, bisnis dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan dan memperkuat posisinya dalam pasar yang dinamis hingga 2025. Adopsi teknologi dan strategi komunikasi yang tepat akan memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dalam ekosistem yang semakin kompetitif.

Exit mobile version