Literasi keuangan adalah aspek krusial dalam membekali individu untuk merencanakan hidup dan mempersiapkan masa depan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pendidikan dan pengembangan diri merupakan hak yang juga harus dipenuhi bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu, pengantar literasi keuangan kepada penyandang disabilitas harus dimulai sejak dini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan perhatian serius terhadap inklusi keuangan dengan meluncurkan Pedoman Akses Pelayanan Keuangan untuk Disabilitas Berdaya (Setara). Melalui pedoman ini, diharapkan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan akses yang setara terkait layanan keuangan. Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas juga menegaskan hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum, termasuk dalam akses keuangan.
Merespons kebutuhan ini, PT FWD Insurance Indonesia berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) meluncurkan program Financial Inclusion and Education for Successful Thoughts and Actions (Fiesta). Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan keuangan yang esensial bagi siswa penyandang disabilitas. “Literasi keuangan adalah pengetahuan penting yang harus ditanamkan sejak usia dini. Hal ini dapat membantu mereka hidup mandiri dan mencapai cita-cita mereka,” ujar Rudy F Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance.
Program Fiesta menargetkan pengembangan kepercayaan diri siswa dalam memiliki tujuan dan mengambil keputusan keuangan yang bijaksana. Dalam program yang diadakan di SLB Negeri 2 Jakarta ini, lebih dari 70 siswa dengan disabilitas pendengaran dan intelektual terlibat aktif. Mereka dikenalkan pada konsep cara mendapatkan uang, menyimpan, dan menggunakan uang dengan bijak melalui pendekatan yang menyenangkan. Modul pengajaran dikemas dalam bentuk aktivitas permainan dan visual menarik untuk membantu pemahaman yang lebih baik.
Beberapa elemen penting dari program Fiesta meliputi:
1. Pelatihan interaktif: Siswa terlibat dalam aktivitas permainan yang mendukung pemahaman konsep literasi keuangan.
2. Penggunaan metode yang dapat diakses: Modul disusun untuk memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa, memastikan semua peserta dapat memahami materi.
3. Peningkatan keterampilan praktis: Siswa belajar cara mengelola uang dan membuat keputusan keuangan yang bijak.
Rudy menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong literasi keuangan yang inklusif, serta memperluas jangkauan program demi meningkatkan kemampuan hidup mandiri bagi penyandang disabilitas. Selain program Fiesta, literasi keuangan juga disampaikan kepada siswa SMP melalui JA SparktheDream, kerjasama berkelanjutan dengan PJI.
Melalui inisiatif ini, diharapkan penyandang disabilitas tidak hanya memiliki pengetahuan keuangan, tetapi juga rasa percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat. Penanaman literasi keuangan sejak dini memberikan landasan yang kuat bagi mereka untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, kolaborasi antara lembaga pendidikan dan perusahaan swasta menjadi langkah penting dalam mewujudkan inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.