Ulasan Galaxy S25: Kelebihan dan Kekurangan Galaxy AI setelah Seminggu

Samsung baru saja meluncurkan Galaxy S25, yang datang dengan serangkaian fitur AI baru yang menarik, yang dikenal sebagai Galaxy AI. Selama seminggu terakhir, saya telah menguji kemampuan Galaxy AI ini dan menemukan beragam kemajuan yang signifikan serta beberapa kekurangan yang patut dicatat.

Galaxy AI terintegrasi secara mendalam dengan seri Galaxy S25, dan Samsung sangat mengandalkan fitur AI yang diperbarui ini untuk menarik perhatian konsumen pada tiga model baru yang diluncurkan, meskipun hanya ada sedikit perbedaan secara hardware dibandingkan pendahulunya. Kalimat ini menggambarkan ambisi Samsung untuk menyediakan pengalaman AI yang bermanfaat secara praktis diantara pengguna.

Berikut adalah beberapa hal yang saya suka dan tidak suka tentang Galaxy AI di Galaxy S25:

  1. Interaksi yang Harmonis antara Gemini dan Bixby
    Fitur yang menarik dari Galaxy AI adalah kolaborasi antara Gemini dan Bixby. Gemini menangani berbagai fungsi AI aktif, termasuk sebagai asisten digital, sementara Bixby muncul untuk tugas yang lebih spesifik. Ini menciptakan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan tidak membingungkan.

  2. Fitur “Now Brief” yang Membantu
    Fitur ini memberikan informasi penting dari aplikasi seperti Kalender dan Cuaca empat kali sehari. Akan tetapi, fungsinya sangat bergantung pada detail yang dimasukkan pengguna. Tanpa pengisian data yang lengkap, fitur ini tidak dapat memberikan rekomendasi yang optimal.

  3. Pencarian Semantik yang Inovatif
    Galaxy AI memungkinkan pencarian lebih alami di aplikasi Gallery dan Pengaturan. Meskipun demikian, keberhasilannya tergantung pada seberapa banyak metadata yang terlampir pada foto. Beberapa pencarian tidak menghasilkan hasil yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa ini masih memerlukan penyempurnaan.

  4. Perintah Suara Gemini yang Meningkat
    Penggunaan perintah suara menjadi lebih cekatan dan dapat mengakses beberapa aplikasi sekaligus. Namun, terkadang Gemini mengalami kendala dalam memahami perintah pengguna jika diucapkan dengan jeda yang terlalu lama. Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal responsivitas.

  5. Fitur “AI Select” untuk Mengedit Konten
    Fitur ini memudahkan pengguna untuk memilih area yang ingin disalin atau diedit di layar. Meskipun ini bukanlah kemampuan baru dalam dunia ponsel, cara Galaxy S25 melakukan tindakan ini menjadi lebih fungsional.

Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Fitur “Audio Eraser,” misalnya, menunjukkan potensi yang bagus dalam meningkatkan kualitas suara, tetapi hasilnya terkadang terkesan agresif, membuat suara terdengar tidak alami. Ini merupakan tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Selain itu, pengenalan fitur-fitur baru juga menimbulkan kekhawatiran bahwa Samsung mungkin akan mengenakan biaya untuk beberapa atau semua fitur AI ini di masa mendatang. Hal ini menjadi perhatian bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan layanan gratis yang dijanjikan perusahaan hingga akhir 2025.

Secara keseluruhan, Galaxy AI di Galaxy S25 menawarkan kombinasi fitur yang solid, meskipun beberapa aspek memerlukan penyempurnaan lebih lanjut. Pengguna yang ingin memanfaatkan penuh kemampuan Galaxy S25 akan perlu membiasakan diri dengan fitur-fitur ini dan menyesuaikan penggunaan sesuai dengan kebutuhan mereka. Samsung tampaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur-fitur ini, tetapi pengguna juga harus waspada terhadap perubahan kebijakan yang bisa mempengaruhi akses mereka ke alat-alat ini.

Exit mobile version