Jakarta, Cung Media – Dalam perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan, WhatsApp mengeluarkan peringatan kepada hampir 100 jurnalis dan warga sipil mengenai potensi pelanggaran privasi yang melibatkan spyware dari perusahaan mata-mata asal Israel, Paragon Solutions. Peringatan ini muncul setelah WhatsApp berhasil mendeteksi dan mengatasi upaya peretasan yang mungkin telah dilakukan melalui serangan “zero-click” yang dimulai dengan pengiriman dokumen PDF berbahaya di grup WhatsApp.
Menurut informasi yang diperoleh, identitas peretas yang mencoba mengeksploitasi celah dalam sistem tersebut masih belum diketahui. Meskipun demikian, diketahui bahwa Paragon Solutions, yang dikenal sebagai penyedia teknologi spyware, biasanya menjadi mitra pemerintah. WhatsApp telah mengeluarkan surat perintah untuk menghentikan segala aktivitas yang berkaitan dengan upaya peretasan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dan melaporkannya kepada pihak penegak hukum serta Citizen Lab, lembaga pemantau internet di Kanada.
Peneliti Citizen Lab, John Scott-Railton, menegaskan bahwa insiden ini adalah pengingat bahwa spyware komersial terus berkembang dan memunculkan pola-pola serangan yang semakin meresahkan bagi para penggunanya. Hal ini juga menunjukkan potensi risiko yang dihadapi oleh jurnalis dan aktivis yang menyuarakan isu-isu penting di tengah situasi politik yang kompleks.
Paragon Solutions, meskipun dituduh terlibat, menolak untuk memberikan komentar terkait tuduhan tersebut. Perusahaan ini sebelumnya mengklaim bahwa mereka hanya menjual peralatan dan layanan kepada pemerintah yang berasal dari negara demokrasi yang stabil. Namun, dokumen hukum yang berkaitan dengan kasus ini menunjukkan fakta yang berbeda. Natalia Krapiva, seorang penasehat hukum-teknologi senior di Access Now, menekankan bahwa penyalahgunaan oleh spyware bukanlah kasus individu, melainkan mencerminkan pola industri spyware itu sendiri.
Berikut beberapa poin penting terkait insiden ini:
1. WhatsApp telah mengeluarkan peringatan kepada jurnalis dan warga sipil terkait potensi pelanggaran privasi.
2. Serangan diduga dilakukan oleh peretas yang menggunakan spyware dari Paragon Solutions, sebuah perusahaan asal Israel.
3. Insiden ini menunjukkan peningkatan risiko bagi jurnalis dan aktivis di era digital.
4. Paragon Solutions menolak berkomentar, meskipun mereka mengklaim bahwa produk mereka dijual dengan etika kepada pemerintah yang stabil.
5. Penyalahgunaan spyware komersial adalah persoalan yang lebih luas dan bukan hanya masalah individu.
Dalam konteks lebih luas, kasus ini terjadi setelah beberapa waktu lalu, NSO Group, pembuat spyware Pegasus yang juga berbasis di Israel, dinyatakan bersalah dalam peretasan ponsel terhadap 1.400 orang melalui WhatsApp. Keputusan hakim di AS tersebut menjadi sorotan tajam terhadap praktik penggunaan spyware, menyoroti dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap privasi individu.
Dengan semakin kompleksnya lanskap digital saat ini, insiden seperti ini menegaskan bahwa perlindungan privasi menjadi isu yang sangat penting. Kemunculan kembali ancaman dari spyware dapat berdampak signifikan tidak hanya pada pengguna individu, tetapi juga pada keamanan nasional, kebebasan berbicara, dan demokrasi di berbagai negara. Situasi ini menggambarkan perlunya regulasi lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber dan spyware, agar praktik penyalahgunaan teknologi dapat dihindari di masa depan.