Dengan kurang dari seminggu menjelang peluncuran Samsung Galaxy S25 Ultra, banyak pengguna smartphone Android dihadapkan pada keputusan penting: apakah akan membeli ponsel baru ini atau tetap menggunakan model yang ada. Pilihan ini bisa jadi mudah bagi sebagian orang, namun bagi saya, keputusan untuk tidak meningkatkan ke Galaxy S25 Ultra sangatlah jelas.
Alasan utama saya untuk tidak meng-upgrade adalah karena Galaxy S25 Ultra terlihat sebagai salah satu pembaruan paling membosankan dalam beberapa tahun terakhir. Tampaknya, Samsung kurang memberikan inovasi yang signifikan dibandingkan dengan pendahulunya, Galaxy S24 Ultra. Bahkan, bisa dikatakan bahwa Galaxy S25 Ultra hanya memiliki beberapa fitur minor yang tidak cukup menarik bagi pengguna yang mengharapkan sesuatu yang lebih.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Galaxy S25 Ultra tidak layak untuk diupgrade:
-
Spesifikasi yang Terlalu Mirip: Jika kita membandingkan spesifikasi Galaxy S25 Ultra dengan Galaxy S24 Ultra, perubahannya sangat minimal. Layar sedikit lebih besar, yaitu 6,9 inci, dan chipset telah diperbarui, namun tidak ada fitur yang benar-benar baru yang dapat dijadikan alasan kuat untuk membeli model baru ini.
-
Upgrade Kamera yang Terlambat: Satu-satunya peningkatan hardware yang signifikan adalah kamera ultrawide 50MP yang meskipun berguna, terasa terlambat untuk menjadi daya tarik utama dari ponsel ini.
-
Fungsi S Pen yang Menurun: Salah satu fitur yang dianggap sangat penting, S Pen, tidak lagi memiliki fungsi Bluetooth, mengurangi fungsionalitasnya dan membuatnya kurang menarik dibandingkan dengan model sebelumnya.
-
Fitur Perangkat Lunak yang Tidak Jelas: Samsung mempromosikan peningkatan dalam teknologi AI dan perangkat lunak baru, namun masih belum jelas berapa banyak dari fitur ini yang akan tersedia untuk model sebelumnya. Ini membuat investasi pada Galaxy S25 Ultra terasa berisiko jika pengguna sebelumnya bisa mendapatkan manfaat serupa.
- Harga yang Sama: Dengan harga mulai $1,299, Galaxy S25 Ultra memposisikan dirinya di kategori premium tanpa memberikan nilai tambah yang memadai jika dibandingkan dengan Galaxy S24 Ultra yang memiliki banyak fitur serupa.
Menurut Tom’s Guide, perubahan yang ditawarkan sangat terbatas dan tidak menawarkan alasan kuat bagi pengguna untuk beralih. Apalagi, beberapa fitur, seperti kecepatan pengisian nirkabel, tetap terjebak pada 15W, dan kapasitas RAM di AS terbatas pada 12GB, meskipun ada rumor tentang model 16GB. Di tengah hiruk-pikuk inovasi dalam dunia smartphone, merasa bahwa Galaxy S25 Ultra tidak banyak berbeda adalah sebuah kekhawatiran yang patut dicatat.
Bagi mereka yang mungkin menggunakan ponsel yang lebih tua atau model mid-range, Galaxy S25 Ultra mungkin tetap menjadi pilihan yang menarik. Namun, bagi pengguna ponsel flagship yang sudah ada, kelihatannya upgrade ini tidak cukup berharga. Samsung seakan kurang berusaha memberikan perbedaan signifikan, dan itu bisa membuat banyak orang berpikir ulang sebelum mengeluarkan uang untuk model terbaru ini.