Blue Origin Gagal Luncurkan Roket Terkuatnya, Tantangan Baru?

Blue Origin, perusahaan roket yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 2000, baru saja membatalkan upaya peluncuran roket terkuatnya, New Glenn, yang setinggi 30 lantai. Awalnya, peluncuran dijadwalkan berlangsung pada Senin dini hari waktu setempat, dengan jendela peluncuran terbuka selama tiga jam dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida. Namun, saat siaran langsung berlangsung, perusahaan mengumumkan bahwa insinyur mengalami “anomalies” atau masalah yang perlu diselesaikan sebelum memberikan izin peluncuran.

Dalam pernyataannya, Ariane Cornell, Wakil Presiden Sistem Luar Angkasa Blue Origin, menjelaskan, “Kami berdiri dari upaya peluncuran hari ini untuk menyelesaikan masalah pada subsistem kendaraan.” Meski komunikasi ini dilakukan, perusahaan tidak memberikan rincian tentang masalah yang dihadapi para insinyur.

Proses yang harus dilakukan selanjutnya adalah menguras bahan bakar dari roket New Glenn. Sebelum dibatalkan, perusahaan telah mengisi tangki bahan bakar roket dengan propelan seperti metana cair, hidrogen, dan oksigen pada malam sebelumnya. Cornell menambahkan, “Dari sana, kami akan menilai… apa saja yang perlu dilakukan dalam waktu jeda ini? Dan itu yang akan memandu kami kapan peluang peluncuran berikutnya akan terjadi.”

Pada suatu waktu selama pagi hari Senin, penghitung waktu mundur menunjukkan kurang dari 10 menit sebelum peluncuran, namun Blue Origin terus menambah waktu karena insinyur berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Sayangnya, masalah tersebut tidak dapat diselesaikan sebelum jendela peluncuran ditutup pada pukul 4 pagi waktu setempat.

Peluncuran perdana New Glenn sangat penting bagi Blue Origin, karena perusahaan berharap dapat mengumpulkan data yang banyak dari penerbangan ini untuk segera mempengaruhi industri peluncuran global. New Glenn merupakan roket pertama yang dikembangkan oleh Blue Origin dengan tujuan mengirimkan satelit ke orbit, sebuah pencapaian yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang ingin menantang dominasi SpaceX di pasar peluncuran.

Dalam pekan yang sibuk ini, Blue Origin tidak sendirian dalam upaya eksplorasi antariksa, karena SpaceX juga memiliki jadwal peluncuran yang padat. Rencananya, roket Falcon 9 milik SpaceX akan mengangkut dua pendarat bulan yang dijadwalkan lepas landas dari Kennedy Space Center, yang bersebelahan dengan Cape Canaveral, pada hari Rabu pukul 1:11 pagi waktu setempat. Selain itu, SpaceX juga bersiap untuk melakukan uji coba penerbangan ketujuh dengan roket Starship mereka pada hari yang sama.

Meskipun memberikan tantangan bagi Blue Origin, upaya SpaceX untuk memperluas jangkauan peluncurannya menunjukkan bahwa industri peluncuran luar angkasa terus berkembang dan semakin kompetitif. Dengan adanya kehadiran dua raksasa ini di bidang teknologi roket, dapat dipastikan bahwa persaingan di antara keduanya akan terus mempengaruhi masa depan peluncuran luar angkasa global.

Exit mobile version