Pengawas data Korea Selatan (Korsel) menyoroti kehadiran startup pengembang kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, yang baru-baru ini meluncurkan sebuah chatbot dengan biaya yang sangat murah. Layanan ini segera memicu reaksi yang signifikan dari industri teknologi, terutama di Amerika Serikat (AS). Dalam perkembangan yang memicu kekhawatiran, saham Nvidia mengalami penurunan tajam sebesar 17 persen, yang menyebabkan penurunan kekayaan CEO Jensen Huang sebanyak USD 20,8 miliar dalam hitungan hari.
DeepSeek mengklaim bahwa kemampuan chatbot AI-nya setara dengan produk pengatur kecepatan AI yang ada di AS. Keunggulan biaya yang ditawarkan perusahaan ini menjadi perhatian utama di kalangan pesaingnya, terutama karena perbedaan signifikan dalam investasi yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan di AS.
Menghadapi situasi ini, pejabat Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korsel menegaskan pentingnya transparansi dalam hal pengelolaan data pengguna. “Kami berniat untuk mengajukan permintaan kami secara tertulis paling cepat hari Jumat untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana DeepSeek menangani data pribadi,” ungkap seorang pejabat. Hal ini menunjukkan ketidakpastian yang menggelayuti keamanan data pengguna yang menggunakan layanan DeepSeek.
Kekhawatiran terhadap keamanan data bukan hanya dirasakan di Korsel. Negara-negara lain juga dilaporkan mulai mempertanyakan metode pengelolaan data pada chatbot AI yang diluncurkan oleh DeepSeek. Dalam konteks ini, ada beberapa faktor penting yang menjadi perhatian para pengawas data dan publik secara umum:
-
Transparansi Data: Penting bagi perusahaan seperti DeepSeek untuk menjelaskan bagaimana mereka mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data pengguna.
-
Tindakan Pengamanan: Pengguna memerlukan jaminan bahwa data mereka akan dilindungi dari potensi kebocoran atau penyalahgunaan.
-
Kepatuhan Regulasi: DeepSeek harus menjelaskan apakah mereka mematuhi regulasi perlindungan data internasional yang berlaku, termasuk General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa.
-
Dampak Ekonomi: Penurunan nilai saham perusahaan teknologi besar akibat munculnya kompetitor baru seperti DeepSeek mengindikasikan bahwa pasar sangat sensitif terhadap inovasi dalam sektor ini.
- Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Perusahaan harus mempertimbangkan dampak sosial dari produk yang mereka luncurkan, termasuk dalam hal keamanan informasi pengguna.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi AI dan kemunculan platform baru yang menawarkan layanan dengan harga kompetitif, penting bagi semua pihak untuk mewaspadai implikasi keamanan yang menyertainya. Dalam industri yang bergerak cepat seperti teknologi informasi, menjamin keamanan data pengguna menjadi tugas yang tidak bisa ditawar. DeepSeek, sebagai pemain baru dalam ranah AI, memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam menjaga integritas dan keamanan data penggunanya.
Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap privasi pengguna di era digital, langkah berikutnya dari DeepSeek dan respons dari badan pengawas di berbagai negara akan sangat krusial. Ini bukan hanya soal kesiapan teknologi, tetapi juga mengenai kepercayaan publik yang harus dibangun melalui pengelolaan data yang bertanggung jawab.