KIC Rilis Survei Kedaulatan AI: Ulasan Komprehensif Publik

Katadata Insight Center (KIC) baru saja merilis survei yang membahas perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Laporan ini menjadi yang pertama yang menjelaskan kesadaran dan pandangan publik tentang AI secara komprehensif, sekaligus menilai potensi Indonesia dalam membangun AI yang berdaulat. Laporan bertajuk “Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia” ini bertujuan untuk mencatat kemajuan AI di masyarakat dan industri serta menyediakan wawasan yang relevan bagi pemangku kepentingan.

Direktur Riset KIC, Gundy Cahyadi, menjelaskan bahwa laporan ini menjadi langkah awal penting untuk mendorong diskusi, kebijakan, dan inisiatif dalam pengembangan AI. “Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, AI dapat menjadi kekuatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masa depan bangsa,” tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis (30/1).

Berbagai temuan penting dihasilkan dari riset ini. Pertama, Indonesia dinilai masih tertinggal dalam pengembangan AI, terutama dalam aspek teknologi dan regulasi. Meskipun demikian, KIC mencatat bahwa keterlambatan ini bisa menjadi peluang strategis, di mana Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain dan menerapkan strategi yang lebih terarah.

Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai AI tergolong tinggi, meskipun pengetahuan mereka tentang teknologi ini masih terbatas. Menariknya, mayoritas masyarakat bersikap optimis terhadap masa depan AI di negara ini. Potensi besar Indonesia dalam memanfaatkan AI berakar dari beberapa faktor, seperti populasi usia produktif yang cakap digital, lanskap digital yang dinamis, serta posisinya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Laporan KIC merekomendasikan agar Indonesia segera membangun dan mengembangkan teknologi AI secara mandiri. Pemanfaatan teknologi AI dianggap penting untuk memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan nasional, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat industri digital.

Kontribusi sektor swasta juga ditekankan dalam laporan tersebut; salah satu contohnya adalah peran Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dalam pengembangan AI nasional. IOH diakui telah memperlihatkan bagaimana AI dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, sejalan dengan visi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) yang menekankan pentingnya kedaulatan AI.

Studi ini didasarkan pada survei terhadap 1.255 masyarakat Indonesia, serta wawancara mendalam dengan para ahli dan pemangku kepentingan di industri. Data sekunder juga dihimpun melalui riset desktop untuk mendukung data primer yang diperoleh.

Penting untuk dicatat bahwa AI mengalami perkembangan pesat pada dekade ini. Tahun 2023 menjadi tahun bersejarah dengan munculnya AI generatif yang mulai masif, di mana aplikasi seperti ChatGPT membuka akses yang luas bagi masyarakat. Masyarakat mulai mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari, dan teknologi ini diharapkan menjadi pendorong utama dalam transformasi digital, meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.

Melalui laporan ini, KIC memberikan gambaran yang jelas tentang posisi Indonesia dalam peta perkembangan AI global, serta harapan untuk masa depan yang lebih mandiri dan berdaulat di bidang teknologi ini. Laporan lengkap dari studi KIC dapat diakses di pranala yang telah disediakan, dan diharapkan bisa menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam mengambil langkah strategis ke depan.

Exit mobile version