Dolar AS Anjlok Jadi Rp 8.000-an, Ini Faktanya yang Mengejutkan!

Kondisi nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah selalu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dan masyarakat luas. Baru-baru ini, informasi mengenai nilai Dolar AS yang tiba-tiba anjlok menjadi sekitar Rp 8.000-an mencuat di platform pencarian Google. Data ini langsung menarik perhatian dan memicu berbagai spekulasi yang berkembang di kalangan publik, terutama di media sosial.

Google mencatat bahwa nilai Dolar AS anjlok hingga mencapai Rp 8.170,65, yang tentu saja bertolak belakang dengan nilai resmi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Januari 2025, nilai tukar yang terdaftar di JISDOR adalah sekitar Rp 16.312. Namun, fenomena ini mengundang tanya dan kebingungan di kalangan netizen yang melihat angka aneh tersebut di Google.

Berdasarkan pantauan hingga Sabtu sore (1/2), kurs Dolar AS tetap terkatung-katung di angka Rp 8.170, yang menunjukkan penurunan signifikan hingga lebih dari 50%. Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa nilai tukar Rp 8.170 di Google merupakan data dari 1 Februari 2009. Penemuan ini menimbulkan spekulasi tentang adanya kesalahan atau gangguan sistem di pihak Google.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, memberikan penjelasan terkait isu ini. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa semboyan yang muncul di Google tentang nilai Dolar yang mencapai Rp 8.100-an adalah tidak akurat. “Nilai tukar USD/IDR yang ditampilkan di Google bukanlah angka yang seharusnya. Data resmi Bank Indonesia menunjukkan kurs sebesar Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025,” ungkap Denny kepada CNBC Indonesia.

Denny menambahkan bahwa Bank Indonesia sedang melakukan koordinasi dengan Google Indonesia untuk memperbaiki ketidaksesuaian informasi ini agar tidak membingungkan masyarakat. Pantauan lebih lanjut di laman resmi Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah mengalami penguatan jika dibandingkan dengan angkanya di Google. Pada pukul 18.18 WIB, rupiah tercatat mencatatkan kurs jual di Rp 16.340,30 per Dolar AS dan kurs beli Rp 16.177,70, sedangkan kurs JISDOR berada di Rp 16.312,00 pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Berkaitan dengan isu ini, masyarakat perlu memahami beberapa poin penting yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai situasi saat ini:

  1. Kesalahan Data di Google: Nilai tukar yang anjlok ke angka Rp 8.170 disebabkan oleh data dari tahun 2009 yang muncul di platform Google, bukan merupakan representasi nilai tukar saat ini.

  2. Koordinasi dengan Google: Bank Indonesia sedang berupaya untuk memperbaiki informasi yang salah ini guna menghindari kebingungan di kalangan masyarakat.

  3. Data Resmi Bank Indonesia: Nilai tukar yang sah terdaftar di Bank Indonesia pada 31 Januari 2025 adalah Rp 16.312 per Dolar AS, jauh lebih tinggi daripada yang terpantau di Google.

Terakhir, fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya verifikasi data dalam era informasi yang cepat. Masyarakat diimbau untuk mengandalkan sumber resmi dalam mendapatkan informasi terkini mengenai nilai tukar dan isu-isu ekonomi lainnya.

Exit mobile version