Sakit perut saat berlari atau yang lebih dikenal dengan istilah “side stitch” merupakan masalah umum yang dihadapi oleh pelari, terutama mereka yang baru memulai aktivitas lari. Rasa nyeri ini sering muncul secara tiba-tiba di bagian kanan atau kiri perut, dan bisa sangat mengganggu. Melanie Putria, seorang atlet dan influencer kebugaran, mengungkapkan pengalaman ini dengan menyatakan, “Aduh, rasanya sakit sekali, benar-benar menyakitkan, tiba-tiba muncul tanpa diundang.” Situasi ini tentu membuat pelari merasa frustasi, terutama saat mereka sedang berusaha mencapai target tertentu.
Penyebab utama dari side stitch berkaitan erat dengan kebiasaan makan sebelum berlari. Untuk menghindarinya, disarankan untuk memberi jeda minimal dua jam antara waktu makan dan berlari. Jika hanya memiliki waktu satu jam, sebaiknya pilih makanan ringan seperti pisang, roti, biskuit, granola bar, atau kurma. Postur tubuh saat berlari juga memegang peranan penting; banyak pelari pemula yang membungkukkan badan, padahal postur yang benar adalah tetap tegak dengan sedikit condong ke depan. “Ketika Anda membungkukkan badan secara paksa, diafragma Anda akan tertekan,” jelas Melanie, menekankan bahwa postur yang salah dapat memengaruhi sirkulasi nafas.
Asupan cairan juga perlu diperhatikan. Baik terlalu banyak maupun terlalu sedikit konsumsi air dapat memicu masalah saat berlari. Di tengah aktivitas berlari, jika seseorang merasakan sakit perut, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Pertama, sangat disarankan untuk mengurangi kecepatan lari secara perlahan tanpa tiba-tiba berhenti. Sambil berlari lambat, tekankan bagian yang terasa sakit menggunakan tangan dan bernapas menggunakan diafragma.
Cara bernapas dengan diafragma merupakan teknik yang penting untuk pelari. Melanie Putria menganjurkan agar latihan pernapasan ini dilakukan secara rutin, tidak hanya saat berlari. Dengan begitu, kualitas pernapasan akan meningkat saat berolahraga. Umumnya, pelari berpengalaman lebih jarang mengalami side stitch karena mereka sudah terlatih dalam menjaga postur dan teknik pernapasan yang benar.
Selain itu, peningkatan kecepatan lari yang terlalu drastis juga dapat menjadi penyebab terjadinya side stitch. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kecepatan secara bertahap dan terukur. Menjaga waktu istirahat yang cukup antara sesi latihan juga krusial. Jangan memaksakan diri ketika tubuh menunjukkan tanda-tanda kelelahan; tubuh yang lelah berisiko besar menimbulkan masalah saat berlari.
Pemanasan yang cukup sebelum memulai aktivitas berlari sangat dianjurkan untuk membantu tubuh beradaptasi. Jika side stitch masih sering terjadi meskipun telah menerapkan berbagai tips pencegahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kebugaran atau dokter olahraga. Melanie Putria menutup pembicaraannya dengan kata-kata menenangkan, “Jangan kaget, jangan khawatir. Ini normal, terutama ketika Anda melakukan hal-hal seperti yang saya sebutkan sebelumnya.” Dengan pemahaman yang tepat dan perhatian terhadap faktor-faktor pemicu, diharapkan para pelari dapat menjalani aktivitas lari dengan nyaman dan lebih menyenangkan.