Atasi Anak Susah Makan: 3 Aturan Wajib untuk Bunda!

Masalah anak susah makan sering kali menjadi tantangan besar bagi orang tua, terutama dalam hal tumbuh kembang si kecil. Menurut dr. Nunki Andria Samudra, Sp.A, seorang dokter anak, terdapat tiga aturan dasar yang harus diterapkan orang tua untuk mengatasi masalah ini. Aturan-aturan ini dapat membantu menciptakan kebiasaan makan yang sehat dan menyenangkan bagi anak.

Aturan pertama adalah menjaga jadwal makan yang konsisten. Dr. Nunki menyarankan agar anak memiliki pola makan teratur setiap hari. “Waktu makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Durasi yang terlalu lama bisa membuat anak bosan,” jelasnya. Jeda antar waktu makan juga penting, idealnya sekitar dua jam. Dengan cara ini, lambung anak akan memiliki waktu yang cukup untuk mengosongkan isi sebelumnya, sehingga mereka akan merasa lapar saat waktu makan tiba.

Aturan kedua berfokus pada menciptakan lingkungan makan yang kondusif. Anak harus duduk di kursi khusus dan tidak terganggu oleh hal-hal di sekitarnya. Dr. Nunki menegaskan untuk tidak memberi makan sambil menggendong atau saat membawa anak ke luar rumah, karena hal tersebut dapat mengalihkan perhatian mereka dari makanan. Selain itu, penting juga untuk tidak memaksa anak makan saat mereka sedang tertawa atau menguap, karena ini dapat menyebabkan trauma. “Jangan juga kita pakai cara misalnya dia lagi tertawa, sendoknya mendadak masuk. Itu justru bisa membuat anak merasa tidak nyaman,” katanya.

Aturan ketiga adalah prosedur pemberian makan yang responsif. Jadi, orang tua harus peka terhadap sinyal lapar dan kenyang dari anak. Dr. Nunki menekankan pentingnya menciptakan suasana makan yang menyenangkan, di mana orang tua dapat menunjukkan teladan yang baik. “Jika setelah menerapkan ketiga aturan ini selama 2-4 minggu anak tetap susah makan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari,” ujarnya.

Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa menu makanan anak lengkap dan bergizi. Dr. Nunki menyarankan agar tidak ada pantangan makanan kecuali jika anak mengalami alergi. Untuk anak di bawah usia dua tahun, sebaiknya pembatasan pemberian sayur dan buah dilakukan, karena kandungan serat yang tinggi dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting. “Sayur dan buah perlu dibatasi jika diberikan berlebihan, sehingga tidak timbul efek antinutrisi,” tambahnya.

Selain itu, konsumsi gula juga harus dibatasi. Sonsumer berlebihan pada makanan manis dapat mengarah pada kebiasaan makan yang buruk dan meningkatkan risiko obesitas. Kebiasaan ini dapat membuat anak hanya menginginkan makanan manis dan camilan.

Untuk memantau tumbuh kembang anak secara keseluruhan, konsultasi rutin dengan dokter anak sangat disarankan. Dengan menerapkan tiga aturan ini, diharapkan anak-anak akan memperoleh kebiasaan makan yang lebih baik, yang berdampak positif pada kesehatan dan pertumbuhan mereka. Orang tua diharapkan dapat lebih tenang dan terarah dalam menghadapi tantangan ini.

Exit mobile version