Jakarta – Industri transportasi darat, khususnya angkutan penumpang menggunakan bus, mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah persaingan yang ketat, PO. SAN (Siliwangi Antar Nusa) kini merayakan 35 tahun eksistensinya sebagai salah satu operator bus terkemuka di Indonesia. Sejak berdirinya, perusahaan ini telah berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan handal, terutama pada rute utama Sumatra-Jawa.
Pendiri PO. SAN, Hasanuddin Adnan, menekankan pentingnya tanggung jawab sosial bagi pengusaha bus. Dalam perayaan 35 tahun PO. SAN yang diadakan di Jakarta, ia menyatakan, “Kita, sebagai pengusaha bus, harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita.”
Meski berhasil bertahan selama lebih dari tiga dekade, Hasanuddin mengungkapkan bahwa industri ini tidak luput dari tantangan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi saat ini adalah kesulitan dalam mendapatkan sumber daya manusia, khususnya pengemudi dan teknisi yang berkualitas. “Pengemudi adalah tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Oleh karena itu, pengemudi tidak hanya harus trampil dalam mengemudi, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang,” jelasnya.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi PO. SAN dan industri transportasi darat di Indonesia:
-
Kesulitan Mencari Sumber Daya Manusia: Pengemudi dan teknisi yang berkualitas sangat sulit ditemukan. Banyaknya pengemudi yang tidak memenuhi standar dan dedikasi kerja yang rendah menjadi masalah besar.
-
Keterbatasan Pendidikan Vokasi: Pemerintah belum menyediakan sekolah atau pelatihan yang dapat melahirkan pengemudi dan teknisi bus yang kompeten.
-
Perkembangan Teknologi: Teknologi bus yang terus berkembang menuntut adanya penyesuaian dalam kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan. PO. SAN pun harus menetapkan standar internal untuk pengemudi dan teknisi agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Adopsi Teknologi Modern: Perusahaan perlu mengadopsi sistem kerja yang lebih efisien dan berbasis teknologi agar dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan penumpang yang semakin tinggi.
Dalam menjalankan bisnis transportasi, Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah kenyamanan penumpang. Ia menjelaskan bahwa jika terjadi masalah di perjalanan, penumpang akan selalu menjadi prioritas utama. “Walaupun tidak ada keharusan dalam peraturan pemerintah, Kami meniru apa yang dilakukan transportasi udara. Jika ada keterlambatan atau halangan di jalan, maka penumpang kami beri kompensasi makanan hingga pengembalian uang sebagian,” ungkapnya.
Hasanuddin juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih angkutan umum. Ia berharap masyarakat tidak hanya terpaku pada harga, tetapi juga mempertimbangkan standar keselamatan dan pelayanan yang ditawarkan. Pesan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan pentingnya memilih transportasi yang berkualitas.
Dengan dedikasi yang telah ditunjukkan selama 35 tahun, PO. SAN tak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi juga berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam industri transportasi darat di Indonesia. Penghargaan yang diterima oleh perusahaan ini dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan merupakan bukti nyata dari kualitas layanan yang diberikan selama ini.