Subs Arsenal: Penyebab di Balik Gagalnya Perburuan Gelar

Mikel Arteta, pelatih Arsenal, mengingatkan para penggemar akan tenggat naskah pertandingan saat timnya terpaksa menderita hasil imbang 2-2 melawan Aston Villa setelah memimpin 2-0. Momen menentukan dari pertandingan ini terletak pada penggantian pemain yang dilakukan Arteta, yang mengundang banyak perdebatan dan mempertanyakan kedalaman skuadnya di saat yang krusial.

Dalam pertandingan tersebut, Arsenal unggul berkat gol dari Gabriel Martinelli dan Kai Havertz. Namun, memasuki menit ke-84, Arteta baru mengambil keputusan untuk melakukan pergantian, memasukkan Raheem Sterling untuk menggantikan Martinelli yang terlihat kelelahan. Keputusan ini memicu perhatian, mengingat Sterling adalah pemain berpengalaman, tetapi performanya dalam beberapa tahun terakhir telah menurun. Banyak yang berpendapat bahwa Martinelli mungkin masih dapat memberikan dampak lebih dalam sisa waktu pertandingan yang ada.

Kesulitan Arsenal tidak hanya terletak pada penggantian tersebut. Musim ini, mereka telah kehilangan 12 poin dari posisi yang unggul, lebih banyak dibandingkan empat musim sebelumnya dibawah arahan Arteta. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan Arsenal untuk menjaga keunggulan dan mengubah jalannya pertandingan, berbeda dengan performa Liverpool yang mampu berbalik menang berkat pemain pengganti seperti Darwin Nunez, yang didatangkan dengan harga mahal dan berperan dalam kemenangan timnya.

Kondisi skuad Arsenal sangat terpengaruh oleh cedera yang dialami beberapa pemain kunci seperti Ben White, Bukayo Saka, dan Gabriel Jesus. Ditambah lagi, William Saliba, yang menjadi penyangga stabilitas lini belakang tim, tidak bisa dimainkan. Tanpa Saliba, pertahanan Arsenal mulai terlihat rapuh, terutama saat Aston Villa mampu mencetak dua gol yang membuat Arsenal kehilangan keunggulan. Gol-gol tersebut lahir dari situasi di mana para pemain Villa dapat dengan leluasa bergerak di area penalti yang seharusnya dijaga.

Berikut adalah beberapa poin kunci yang menjadi sorotan dalam pertandingan ini:

  1. Kurangnya Pergantian Pemain yang Efektif: Pergantian yang terlambat dan perubahan strategi minimal dari Arteta menjadi titik lemah, terutama dalam menghadapi tekanan dari Villa yang aktif.

  2. Cedera Pemain Kunci: Ketidakhadiran pemain-pemain seperti Saliba sangat berdampak, terbukti dari dua gol Villa yang masuk melalui unsur berbahaya di lini pertahanan Arsenal.

  3. Kekuatan Lawan: Villa dapat memanfaatkan keunggulan dari bangku cadangan mereka, menampilkan pemain yang mampu mengubah jalannya permainan, sedangkan Arsenal tidak bisa berbuat banyak.

  4. Mentalitas dan Pembacaan Pertandingan: Dengan situasi yang mengarah ke hasil imbang, Arsenal tampaknya kehilangan fokus dan kekuatan mental untuk mengatasi tekanan yang seharusnya dapat dimanfaatkan.

Setelah pertandingan, Arteta tampak kecewa dan seolah tidak percaya bagaimana hasil ini bisa terjadi, apalagi setelah penampilan baik yang ditunjukkan di awal laga saat mereka memimpin. Pertanyaan kini mengemuka, apakah Arsenal bisa memperbaiki performa mereka dan menormalkan kembali laju mereka di liga yang semakin kompetitif ini. Para penggemar berharap Arsenal dapat menemukan kembali ritme permainan mereka dan belajar dari kesalahan dalam pengelolaan skuad serta strategi di masa mendatang.

Exit mobile version