Bunda, Simak 7 Tips Menyimpan Kaldu MPASI agar Tahan Lama!

MPASI atau Makanan Pendamping ASI telah menjadi bagian penting dalam perkembangan bayi setelah usia enam bulan. Salah satu komponen yang sering digunakan dalam pembuatan MPASI adalah kaldu, yang dikenal karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kemampuannya untuk meningkatkan cita rasa makanan. Namun, untuk memastikan kaldu yang Bunda buat dapat tetap aman dan berkualitas, penting untuk memperhatikan cara penyimpanannya.

Berikut adalah tujuh tips membuat kaldu untuk MPASI agar tetap tahan lama dan aman dikonsumsi.

  1. Gunakan wadah kedap udara
    Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah menyimpan kaldu dalam wadah kedap udara yang bersih dan bebas dari bau. Wadah kaca atau plastik yang bebas BPA dengan tutup rapat adalah pilihan ideal. Penggunaan wadah yang tepat dapat membantu menjaga kebersihan serta mencegah kontaminasi, sehingga kaldu tetap terjaga kualitasnya.

  2. Porsi kecil untuk sekali makan
    Penting untuk membagi kaldu ke dalam porsi kecil sesuai kebutuhan konsumsi seharinya. Dengan cara ini, Bunda tidak perlu mencairkan semua kaldu setiap kali ingin menggunakannya. Salah satu cara praktis adalah menggunakan cetakan es batu, sehingga kaldu dapat diambil sesuai porsi yang dibutuhkan.

  3. Simpan di kulkas
    Jika kaldu akan segera digunakan dalam satu atau dua hari ke depan, Bunda bisa menyimpannya di dalam kulkas pada suhu kurang dari 4°C. Pastikan wadah tertutup rapat agar kaldu tidak menyerap aroma dari makanan lain yang ada di kulkas.

  4. Simpan di freezer
    Untuk penyimpanan yang lebih lama, kaldu dapat disimpan di freezer. Dengan penyimpanan yang benar, kaldu dapat bertahan hingga tiga bulan. Sebaiknya gunakan wadah atau kantong khusus freezer dan beri label dengan tanggal pembuatan agar Bunda lebih mudah mengawasi masa simpan kaldu.

  5. Cairkan dengan cara yang aman
    Saat ingin menggunakan kaldu beku, cairkan dengan cara memindahkannya ke dalam kulkas semalam sebelumnya. Alternatif lain, Bunda juga bisa mencairkan kaldu dengan memanaskannya perlahan di atas kompor. Menghindari pencairan di suhu ruang sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan si kecil.

  6. Hindari memanaskan hingga berulang kali
    Sebaiknya kaldu yang sudah dipanaskan tidak disimpan kembali. Ambil hanya porsi yang diperlukan dan panaskan sesuai kebutuhan. Hal ini bertujuan untuk mencegah pemborosan dan menjaga kualitas serta keamanan kaldu yang akan diberikan kepada bayi.

  7. Perhatikan tanda kerusakan
    Sebelum menggunakan kaldu, Bunda harus memeriksa adanya tanda-tanda kerusakan, seperti bau asam, perubahan warna, atau tekstur yang tidak biasa. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera buang kaldu untuk menghindari risiko keracunan makanan.

Menerapkan langkah-langkah di atas tidak hanya akan membantu Bunda dalam menyediakan MPASI yang lezat dan bergizi, tetapi juga memastikan bahwa kaldu yang digunakan tetap aman untuk kesehatan bayi. Penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan aspek keamanan dan kebersihan dalam penyajian makanan untuk si kecil. Dengan cara ini, proses pemberian MPASI dapat berjalan lebih lancar dan menyenangkan.

Exit mobile version