Bahaya Distribusi Galon Air Minum Terpapar Sinar Matahari: Risiko BPA!

Aktivitas distribusi galon air minum dalam kemasan (AMDK) yang terpapar langsung sinar matahari masih menjadi kenyataan yang sering ditemui di berbagai daerah. Kebiasaan ini memicu keprihatinan dari kalangan pakar kesehatan dan akademisi. Mereka memperingatkan bahwa paparan sinar matahari dapat mempengaruhi kualitas air minum dan berpotensi membahayakan kesehatan konsumen.

Dokter I Made Oka Negara dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menegaskan bahwa menyimpan galon dalam truk terbuka sering kali melanggar aturan penyimpanan pangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Galon ini menjadi masalah saat distribusi, baik yang kosong maupun yang sudah diisi, karena bisa terpapar panas langsung," ungkapnya.

Sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 tentang Label Pangan Olahan, produk AMDK harus disimpan di tempat yang bersih dan sejuk serta dijauhkan dari sinar matahari langsung. Namun, banyak pelaku usaha yang masih belum mematuhi aturan tersebut, sehingga galon sering terpapar panas dan sinar UV selama proses distribusi.

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan peluruhan Bisphenol A (BPA) dari kemasan polikarbonat ke dalam air minum. Menurut pakar polimer Mochamad Chalid dari Universitas Indonesia, terdapat tiga mekanisme yang menyebabkan hal ini:

  1. Radiasi UV – Memutus rantai ikatan kimia pada plastik polikarbonat, melemahkan struktur material.
  2. Peningkatan Suhu – Mempercepat pergerakan molekul BPA sehingga memudahkan migrasinya ke air.
  3. Stres Oksidatif – Degradasi material akibat radiasi UV yang mempercepat pelepasan BPA.

BPA adalah bahan kimia sintetis yang umum digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat. Uji BPOM antara tahun 2021 dan 2022 menunjukkan bahwa hampir 47 persen galon guna ulang yang diuji di sarana distribusi mencatatkan level peluruhan BPA antara 0,5 hingga 0,6 bagian per juta (bpj). Lebih mengkhawatirkannya, sekitar 3,4 persen ditemukan melampaui ambang batas aman yang ditetapkan, yaitu 0,6 bpj.

Paparan BPA dalam jangka waktu lama melalui air minum dapat mengakibatkan akumulasi dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan gangguan hormonal, obesitas, dan peningkatan risiko penyakit jantung. Pada anak-anak, risiko dapat lebih serius karena dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan pelaku usaha perlu segera memperbaiki metode distribusi AMDK guna ulang. Penggunaan truk tertutup atau isolasi termal untuk menyimpan galon seharusnya menjadi prioritas dalam rangka melindungi konsumen dari risiko kesehatan yang mungkin timbul.

Edukasi kepada masyarakat juga sangat penting agar konsumen lebih sadar akan kualitas air yang mereka konsumsi. Dengan adanya kesadaran ini, diharapkan dapat mendorong perbaikan dalam praktik distribusi dan penyimpanan AMDK di lapangan. Langkah tegas dari BPOM serta kolaborasi dengan pihak industri diharapkan dapat memastikan bahwa distribusi AMDK dilakukan dengan cara yang aman dan sesuai standar kesehatan.

Exit mobile version