Dalam sebuah perbincangan yang mengejutkan, Mark Zuckerberg, CEO Meta, memprediksi bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menggantikan peran software engineer dalam waktu dekat. Dalam podcast episode terbaru di kanal YouTube PowerfulJRE yang dipandu oleh Joe Rogan, Zuckerberg mengungkapkan pandangannya mengenai masa depan teknologi dan peran AI dalam industri pengembangan perangkat lunak.
Zuckerberg menyampaikan bahwa ia mewakili Meta dan berbagai perusahaan teknologi lainnya yang tengah berfokus pada penyempurnaan teknologi AI. “Kemungkinan di tahun 2025, kami akan melihat AI yang mampu menggantikan posisi software engineer secara efektif,” ungkapnya. Prediksi ini memicu diskusi hangat mengenai kemungkinan pergeseran besar dalam dunia kerja, terutama dalam sektor teknologi yang selama ini sangat bergantung pada keahlian manual.
Jika informasi ini terbukti akurat, perubahan yang dihasilkan oleh perkembangan AI tidak hanya akan memengaruhi cara orang berkomunikasi, tetapi juga bagaimana pekerjaan di industri teknologi dijalankan. Beberapa poin utama yang disampaikan oleh Zuckerberg terkait prediksinya adalah sebagai berikut:
-
Kemampuan AI dalam Pengkodean: Zuckerberg percaya bahwa AI akan mampu melakukan tugas-tugas yang selama ini diemban oleh software engineer, seperti menyusun kode dan mengembangkan perangkat lunak, dengan lebih efisien.
-
Biaya Awal yang Tinggi: Meskipun potensi AI sangat besar, ia menyadari bahwa biaya implementasi teknologi ini mungkin akan tinggi pada awalnya. Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi, biaya ini diharapkan akan menurun.
-
Pekerjaan yang Menuntut Kreativitas: Meskipun prediksi tersebut menunjukkan bahwa peran software engineer akan terancam, Zuckerberg juga berpendapat bahwa tidak semua aspek pekerjaan ini dapat digantikan oleh AI. Dia menyebutkan bahwa software engineer akan memiliki lebih banyak ruang untuk mengerjakan tugas yang menuntut kreativitas dan strategi.
- Revolusi dalam Berbagai Industri: Penggunaan AI sudah mulai tersebar di berbagai sektor industri, mengarah pada efisiensi yang lebih tinggi. Ya, banyak perusahaan kini merangkul teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengubah cara kerja mereka.
Perbincangan ini menggambarkan era baru di mana fakta dan spekulasi mengenai AI sangat relevan dalam konteks perubahan dunia kerja. Sementara beberapa pihak mungkin merasa cemas akan potensi penggantian pekerjaan, ada juga peluang untuk melahirkan pekerjaan baru yang lebih fokus pada kreativitas dan inovasi.
Di tengah perkembangan pesat di bidang teknologi, penting bagi para profesional di sektor ini untuk bersiap dan beradaptasi. Pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan baru menjadi kunci untuk tetap relevan. Hal ini dianggap sangat penting, terutama jika kita mempertimbangkan perubahan besar yang mungkin dibawa oleh AI dalam waktu dekat.
Perkembangan yang dicanangkan oleh Zuckerberg dan banyak pemimpin industri lainnya menunjukkan bahwa kita mungkin hanya tinggal selangkah lagi dari revolusi AI yang akan membawa dampak besar. Dengan demikian, nasib software engineer mungkin akan berada di persimpangan antara ancaman dan peluang, tergantung dari bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan perubahan yang akan datang.