Bitcoin Melonjak 2% dan XRP Naik 6% Usai Laporan Pekerjaan

Pasar kripto mengalami fluktuasi yang menarik setelah laporan pekerjaan terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan hasil yang lebih rendah dari harapan. Bitcoin, setelah menghabiskan sebagian besar minggu lalu di bawah $100,000, mengalami lonjakan sebesar 2% pada hari Jumat. Data tersebut menunjukkan penambahan 143,000 pekerjaan di bulan Januari, kurang dari prediksi ekonom yang memperkirakan 170,000 pekerjaan dan jauh dari 256,000 pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Desember. Meskipun angka pekerjaan terlampaui, tingkat pengangguran justru menurun menjadi 4% dari 4,1%, yang bertentangan dengan ekspektasi bahwa angka ini akan tetap stabil.

Kondisi ekonomi yang campur aduk ini menciptakan ketidakpastian di kalangan trader kripto mengenai berapa banyak potongan suku bunga yang akan dilakukan oleh Federal Reserve tahun ini. Patrick Liou, kepala penjualan institusional di bursa kripto Gemini, menyebutkan bahwa laporan pekerjaan tersebut berkontribusi pada lonjakan Bitcoin dan penjualan setelahnya. "Semua ini, setidaknya untuk hari ini, mengarah pada apa yang diharapkan terkait pemotongan di masa depan," jelas Liou dalam wawancara terbarunya.

Beberapa faktor penting yang perlu dicermati berkaitan dengan perilaku Bitcoin dan aset kripto lainnya antara lain:

  1. Data Pekerjaan yang Lemah: Penambahan pekerjaan yang lebih sedikit dari yang diperkirakan menunjukkan pelambatan signifikan dalam perekrutan, menciptakan ketidakpastian di pasar kripto.

  2. Tingkat Pengangguran Menurun: Meskipun ada penambahan pekerjaan yang kurang, penurunan tingkat pengangguran dapat dianggap sebagai sinyal positif untuk ekonomi.

  3. Dampak Suku Bunga: Data ekonomi seperti laporan pekerjaan berkaitan dengan kekuatan ekonomi AS dan dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga. Penurunan suku bunga seringkali berdampak positif bagi kripto, karena kondisi ekonomi yang longgar mendorong investor kembali ke aset berisiko.

  4. Reaksi Pasar Kripto: Setelah pengumuman suku bunga yang melambat, banyak investor kembali tertarik pada kripto, yang terlihat dari lonjakan Bitcoin dan XRP, yang naik sebesar 6% dalam 24 jam terakhir.

Liou menekankan bahwa data yang saling bertentangan tidak memberikan arah yang jelas bagi Federal Reserve. "Federal Reserve benar-benar dalam mode menunggu dan melihat. Trader juga berada di posisi yang tidak pasti," ujarnya. Ia menambahkan bahwa meskipun inflasi telah menurun sedikit, penurunan itu tidak cepat.

Federal Reserve mulai memotong suku bunga pada bulan September setelah empat tahun menaikkan suku bunga untuk menghadapi inflasi akibat pandemi COVID-19. Potongan suku bunga ini memicu gelombang investor yang kembali ke dunia kripto karena minat pada aset berisiko kembali meningkat. Namun, ketidakpastian di pasar tetap ada, terutama setelah Fed menyampaikan bahwa mereka akan memperlambat jumlah pemotongan suku bunga pada masa mendatang.

Investor saat ini sedang mempertimbangkan reaksi pasar terhadap langkah-langkah Federal Reserve di tahun 2025, di mana bank sentral tersebut mengindikasikan bahwa akan ada lebih sedikit pemotongan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam konteks ini, Bitcoin yang pernah terjun ke angka serendah $92,000 pada bulan Desember menunjukkan bagaimana perubahan dalam kebijakan suku bunga dapat berdampak signifikan pada harga aset kripto. Pasar kripto kini berada dalam fase yang menarik, dengan trader dan investor terus memantau perkembangan ekonomi untuk menentukan langkahanjutnya.

Exit mobile version