PT Bank Negara Indonesia (BNI) melaporkan bahwa hingga Desember 2024, mereka telah menyalurkan kredit sebesar Rp67,2 miliar melalui Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) untuk mendukung pelaku usaha kopi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor kopi yang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa BNI JKK adalah inisiatif perhutanan sosial yang memberi akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah mendapatkan hak pengelolaan lahan secara resmi dari negara. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi kopi, tetapi juga memperluas jaringan pasar hingga mancanegara.
Sebanyak 525 petani kopi dari berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan manfaat dari penyaluran kredit ini. Beberapa daerah yang terlibat dalam program ini mencakup:
- Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara)
- Rejang Lebong (Sumatera Selatan)
- Garut (Jawa Barat)
- Jember (Jawa Timur)
- Temanggung (Jawa Tengah)
Salah satu contoh sukses dari program ini adalah Mahkota Java Coffee yang dimiliki oleh Enung Sumartini di Garut, Jawa Barat. Enung mengungkapkan bahwa melalui program ini, usahanya telah mengalami perkembangan pesat, termasuk program business matching Xpora yang mempertemukan dia dengan calon pembeli internasional serta peluang untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran.
Sejak 2018, Enung dan kelompok taninya, Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut), telah berhasil menembus pasar ekspor kopi. Mereka telah menjual sekitar 100 ton biji kopi per tahun ke berbagai negara, termasuk Singapura, dan Enung juga merencanakan untuk memasuki pasar Korea Selatan. "Saya juga sedang mempersiapkan untuk bisa menembus pasar Korea Selatan," ungkapnya.
Kredit yang disalurkan diperkirakan akan memberikan dampak positif dalam hal peningkatan pendapatan petani kopi dan daya saing produk kopi Indonesia. Dengan akses pembiayaan ini, diharapkan petani dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka dan memperbaiki kualitas hasil produksi, sehingga dapat bersaing di pasar global.
Program Jejak Kopi Khatulistiwa merupakan salah satu upaya BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor pertanian, khususnya kopi. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sektor-sektor pertanian lainnya untuk mendapatkan dukungan finansial yang serupa.
Mendukung petani kopi adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Dengan kredit sebesar Rp67,2 miliar yang telah disalurkan, BNI menunjukkan komitmen yang kuat dalam pemberdayaan petani kopi dan pembangunan industri kopi di Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga berkontribusi dalam upaya konservasi lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam.