Anggarkan Rp306,69 T, Program MBG Buka Peluang Kerja Baru!

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perputaran ekonomi nasional. Dengan anggaran sebesar Rp306,69 triliun, program ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga diyakini akan membuka berbagai lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan optimisme bahwa MBG akan memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat di dalamnya. "Program ini akan melibatkan rantai pasok mulai dari produksi hingga penyediaan makanan di sekolah-sekolah. Kami harap, melalui dukungan sektor keuangan, belanja untuk Makan Bergizi Gratis ini dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berbasis lokal," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (24/1).

Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, program MBG akan berfokus pada beberapa poin krusial yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Poin-poin tersebut meliputi:

  1. Penciptaan Lapangan Kerja: Program ini dirancang untuk memperluas lapangan kerja, terutama melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku dari produsen lokal, baik kecil maupun menengah.

  2. Peningkatan Produktivitas: Dengan adanya program ini, diharapkan produktivitas di sektor pertanian, terutama dalam produksi sayuran dan daging, dapat meningkat.

  3. Efisiensi Anggaran: Perintah efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun akan mencakup Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga dan Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah, dengan tujuan utama untuk mengalokasikan sumber daya ke program-program yang lebih produktif.

  4. Hilirisasi dan Industrialisasi: MBG diharapkan dapat mendorong hilirisasi hasil pertanian dan menciptakan industri yang berkelanjutan.

  5. Pemberdayaan Komunitas: Program ini juga akan memberdayakan masyarakat setempat melalui kerjasama dalam rantai pasok.

Sri Mulyani menegaskan bahwa MBG bukan hanya sekadar program pemberian makanan, tetapi lebih jauh lagi, merupakan strategi untuk menggerakkan sektor-sektor ekonomi lokal. "Apabila rantai pasok tidak hanya bergantung pada pihak luar, melainkan dikelola oleh masyarakat lokal, maka dampak positifnya akan sangat besar bagi ekonomi Indonesia," tambahnya.

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya arah kebijakan yang fokus pada efisiensi dan produktivitas. Melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, pemerintah berharap dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendorong kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Dengan program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga mendapat kesempatan kerja baru serta mendukung perkembangan ekonomi lokal. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa pelaksanaan MBG berjalan efektif sehingga dapat menarik perhatian para pelaku usaha dan menciptakan sinergi antara berbagai sektor di tanah air.

Program MBG diharapkan menjadi tonggak baru dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Exit mobile version