Teknologi

Zero Fatality: Membangun Kesadaran Budaya Keamanan Bersama

Jakarta, Cung Media – Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia semakin mendapatkan perhatian, terutama dalam upaya mendorong pencapaian target "zero fatality" atau tanpa kecelakaan fatal di tempat kerja. PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo merupakan salah satu perusahaan yang aktif dalam menjalankan program ini dengan mendorong setiap karyawan untuk menjadi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) yang bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dengan memiliki 268 Ahli K3 Umum di berbagai unit operasional, PTPN IV PalmCo berupaya memperkuat budaya kerja yang aman. "Kami sejak awal menempatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berkesinambungan secara mutlak. Kami menempatkan K3 para karyawan sebagai prioritas utama karena mereka adalah aset terpenting perusahaan," ungkap Jatmiko Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo.

Penerapan SMK3 di perusahaan ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, yang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar K3. Program tersebut tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang aman, tetapi juga membantu perusahaan meraih 148 bendera emas SMK3. "Pencapaian target zero fatality bukanlah tujuan yang dapat diraih secara instan, melainkan melalui proses yang berkelanjutan," jelas Jatmiko.

Ada beberapa langkah konkret yang perlu diterapkan untuk menciptakan kesadaran yang membudaya mengenai K3 di perusahaan, antara lain:

  1. Pelatihan Rutin: Mengadakan pelatihan K3 secara berkala untuk semua karyawan, sehingga mereka memahami prosedur keselamatan yang harus diterapkan.

  2. Audit Keselamatan: Melakukan audit keselamatan secara rutin untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi risiko di tempat kerja.

  3. Evaluasi Risiko: Menyusun dan memperbaharui evaluasi risiko untuk berbagai kegiatan operasional agar dapat meminimalisir potensi kecelakaan.

  4. Penyempurnaan Prosedur: Secara aktif memperbarui dan menyempurnakan prosedur operasional standar (SOP) berdasarkan temuan hasil audit dan evaluasi.

  5. Kesadaran Kolektif: Menggalang kesadaran semua elemen di perusahaan mengenai pentingnya K3, agar menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Terkait dengan pelaksanaan Bulan K3 Nasional 2025, PTPN IV PalmCo berkomitmen menjalankan program kerja K3 di seluruh wilayah operasionalnya dengan fokus pada pencapaian target "zero fatality". Jatmiko menekankan bahwa keselamatan kerja bukan hanya kewajiban hukum, tetapi harus menjadi kesadaran yang membudaya. "Keselamatan itu harus tertanam dalam setiap individu, sehingga tidak hanya dianggap sebagai isi dari peraturan, tetapi sebagai bagian dari budaya kerja sehari-hari."

Dalam konteks yang lebih luas, pentingnya penerapan budaya K3 juga didukung oleh berbagai lembaga terkait. BPJS Ketenagakerjaan, misalnya, terus berupaya memperkuat langkah-langkah promotif dan preventif di sektor yang rawan kecelakaan kerja. Dengan kolaborasi antara perusahaan dan lembaga, budaya K3 yang kuat akan berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan kerja di Indonesia, serta meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan pekerja.

Kesadaran akan K3 perlu terus dikedepankan agar setiap pekerja bisa merasa aman dan nyaman saat menjalani tugasnya, yang pada akhirnya akan mengarah pada pencapaian target "zero fatality".

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button