Seorang wanita Prancis berusia 53 tahun, yang hanya dikenal dengan nama Anne, mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat penipuan daring yang melibatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Dalam sebuah wawancara, Anne mengungkapkan bahwa ia telah tertipu selama lebih dari satu tahun oleh penipu yang mengaku sebagai aktor Hollywood terkenal, Brad Pitt. Total kerugian yang dialaminya mencapai sekitar Rp13,9 miliar atau setara dengan US$850.000, setelah ia mentransfer uang tersebut ke penipu selama hubungan yang dijalin melalui media sosial dan aplikasi WhatsApp.
Dalam penjelasannya, Anne menceritakan bahwa penipu tersebut dengan lihai menggunakan teknologi AI untuk membuat gambar swafoto dan pesan yang seolah-olah berasal dari Pitt. Penipu tersebut menyampaikan bahwa ia memerlukan uang untuk biaya perawatan ginjal setelah proses perceraian dengan mantan istrinya, Angelina Jolie. Kepercayaannya terhadap sosok yang ia anggap sebagai Pitt membuatnya terjebak dalam lingkaran penipuan, di mana uang yang telah ditransfer digunakan untuk memerasnya lebih lanjut.
Setelah berkomunikasi selama sekitar 18 bulan dengan sosok yang ia percayai sebagai aktor favoritnya, Anne akhirnya menyadari bahwa dirinya telah jatuh dalam penipuan ketika berita mengenai hubungan asli Pitt dengan pacarnya, Ines de Ramon, mulai tersebar di media. Anne mengaku tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menggunakan media sosial dan merasa bingung tentang keaslian pesan yang diterimanya, tetapi ketidaktahuannya mengenai penipuan daring ini membuatnya semakin terjerat.
Kasus Anne ini tidak hanya menyentuh aspek finansial, tetapi juga berdampak secara sosial. Setelah wawancaranya disiarkan di saluran berita TF1, ia menjadi sasaran ejekan dan bullying di media sosial. Banyak meme dan komentar sinis bermunculan, menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi korban. Salah satu cuitan dari Klub Sepak Bola Toulouse bahkan sempat mengolok-olok situasi Anne sebelum mereka kemudian meminta maaf. Netflix Prancis pun turut berpartisipasi dalam candaan ini dengan mengunggah promo film yang melibatkan Brad Pitt, namun hal ini hanya memperburuk situasi bagi Anne.
Presenter TF1, Harry Roselmack, menjelaskan bahwa wawancara tersebut telah menimbulkan dampak negatif yang besar terhadap Anne, sampai-sampai saluran tersebut memutuskan untuk menarik tayangan guna melindungi korban dari bullying lebih lanjut. “Demi melindungi para korban, kami telah memutuskan untuk menariknya dari platform kami,” ungkap Roselmack di akun media sosialnya.
Situasi yang dialami Anne mencerminkan fenomena penipuan romantis yang terus meningkat, di mana penipu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan identitas palsu. Para ahli mengingatkan bahwa penipuan semacam ini berpotensi meningkat seiring dengan penggunaan AI yang semakin luas, di mana identitas seseorang dapat disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penipuan daring, terutama ketika melibatkan pesan yang tampak akrab dan meyakinkan. Selain itu, perlunya edukasi tentang keamanan online bagi pengguna media sosial di semua kalangan menjadi semakin mendesak.