Polemik mengenai pengalihan uang donasi senilai Rp1,3 miliar yang dikumpulkan Agus Salim akhirnya menemukan titik terang. Uang tersebut telah disepakati untuk disalurkan kepada korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan tersebut diambil dalam sebuah momen yang disiarkan di konten YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, yang dihadiri oleh penggalang dana, Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi), dan beberapa pihak terkait lainnya.
Dalam tayangan tersebut, Denny Sumargo bertanya tentang nasib uang donasi tersebut, dan Garry Julian, ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, menjelaskan bahwa dana itu akan digunakan untuk kegiatan kesejahteraan sosial, khususnya dalam penanganan bencana alam. "Rencananya akan disalurkan ke bencana alam di Lewotobi, NTT," ujar Garry, sambil menambahkan bahwa pihak yayasan telah melakukan survei sebelumnya dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat.
Teh Novi juga menegaskan dukungannya terhadap keputusan tersebut. Dalam penjelasan yang disampaikan, dia mengungkapkan upayanya untuk memenuhi tanggung jawab terhadap Agus Salim yang memerlukan pengobatan mata. Namun, Agus tidak hadir untuk menerima perawatan yang telah dijadwalkan. "Kita sudah berulang kali menawarkan bantuan, bahkan ingin mendepositkan biaya pengobatannya," jelas Teh Novi.
Sementara itu, Pablo Benua, kuasa hukum dari Agus Salim, turut menyatakan persetujuannya agar uang donasi digunakan untuk membantu para korban bencana. Hal ini menjadikan keputusan penyaluran uang donasi tersebut lebih mantap dan jelas.
Adapun langkah-langkah dalam penyaluran donasi tersebut mencakup:
- Koordinasi dengan Dinas Sosial: Yayasan melakukan pengaturan dengan instansi terkait untuk memastikan penyaluran berjalan lancar.
- Survei Lokasi: Tim yayasan sudah melakukan survei ke Lewotobi untuk mengetahui kondisi yang harus dihadapi korban bencana.
- Prioritas Penyaluran: Penyaluran difokuskan pada upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana alam dengan lebih cepat dan efektif.
Polemik ini berujung pada keberhasilan penyaluran dana, yang diharapkan dapat meringankan beban para korban yang sedang berjuang untuk memulihkan diri pasca-bencana. Upaya tersebut menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pihak-pihak terkait untuk menjamin bahwa bantuan sampai tepat kepada yang memerlukan. Diharapkan, langkah ini bisa menjadi contoh bagi penggalangan dana lainnya agar lebih transparan dan tepat sasaran.
