Teknologi

Terungkap! Sepenggal Kisah Abah Guru Sekumpul Hadapi Penyakit!

Perjuangan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, yang akrab dipanggil Abah Guru Sekumpul, dalam melawan penyakit telah menjadi sebuah kisah inspiratif bagi banyak orang. Abah Guru Sekumpul, seorang ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan, menjalani pengobatan cuci darah dua kali seminggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura dari tahun 2004 hingga 2005. Momen-momen di rumah sakit tersebut menyimpan banyak cerita tentang ketabahan dan kepedulian.

Selama perawatan, Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai pasien yang penuh ketenangan dan pengertian. Syahrudin, seorang perawat di unit Hemodialisis, mengungkapkan betapa istimewanya pengalaman merawat Abah Guru Sekumpul. "Beliau tidak pernah marah meskipun kami terkadang kelupaan memasang alat. Justru beliau dengan sabar mengingatkan kami," ujarnya. Abah Guru Sekumpul juga menjalin komunikasi yang hangat dengan pasien lain, sering berbagi obrolan ringan dan bercanda. Hal ini menunjukkan sifat rendah hati dan kepeduliannya kepada sesama.

Berikut adalah beberapa sikap inspiratif Abah Guru Sekumpul selama perawatan:

  1. Kepedulian terhadap sesama: Meskipun dalam kondisi sakit, Abah Guru Sekumpul sering menitipkan sejumlah uang untuk membantu pasien cuci darah lainnya, yang ia anggap sebagai bagian dari keluarganya.

  2. Membangun hubungan baik: Ia aktif berkomunikasi dengan pasien lain, menciptakan suasana harmonis di ruang perawatan.

  3. Keteladanan: Selama sakit, Abah Guru Sekumpul tetap melanjutkan aktivitas mengisi kajian keagamaan di Musala Ar-Raudhah, menunjukkan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan dan umat.

RSUD Ratu Zalecha menyimpan memori mendalam tentang Abah Guru Sekumpul dengan berbagai peralatan medis yang pernah digunakannya. Kasur dan alat-alat medis yang dipakai semasa perawatan kini dijaga kenangannya dengan penuh kehormatan.

Dalam setiap pertemuan, Abah Guru Sekumpul selalu menyampaikan pentingnya berbagi kepada sesama. Hal ini mengukuhkan posisinya sebagai sosok yang tidak hanya peduli terhadap dirinya sendiri, tetapi juga terhadap kesejahteraan orang lain di sekitarnya.

Peringatan Haul Abah Guru Sekumpul yang jatuh pada 5 Rajab 1446 Hijriah (5 Januari 2025) menandai perjalanan hidupnya yang menginspirasi banyak orang, termasuk masyarakat luar Kalimantan Selatan. Abah Guru Sekumpul, yang lahir pada 10 Agustus 1942 dan meninggal dalam usia 63 tahun, tetap dikenang sebagai sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan dan sosial kemasyarakatan. Nasihat dan keteladanannya akan selalu hidup di hati pengikut dan ummat di mana pun mereka berada.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button