Jakarta, Cung Media – Konsep digital nomad semakin populer di kalangan pekerja modern usai pandemi Covid-19. Gaya hidup ini menawarkan fleksibilitas tinggi, memungkinkan individu untuk bekerja dari mana saja dengan dukungan teknologi digital. Meskipun memiliki banyak keuntungan, seperti kebebasan geografis, menjadi digital nomad juga dihadapkan pada tantangan, termasuk kestabilan keuangan dan pengaturan waktu antara pekerjaan dan eksplorasi destinasi baru.
Pemandangan wisata yang menawan membuat Bali menjadi salah satu lokasi favorit bagi digital nomad. Menurut Evgeny Obolentsev, general manager NPG Indonesia, permintaan properti untuk para digital nomad di Bali diperkirakan akan meningkat, dengan harga properti diharapkan naik 5 hingga 10 persen dalam tahun ini.
Untuk menjaring pasar digital nomad, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan properti di Bali:
Tipe Properti yang Tepat: Townhouse menjadi pilihan populer di Bali karena karakteristiknya yang cocok sebagai hunian sementara. Townhouse, dengan jumlah unit terbatas antara 30 hingga 50, menawarkan investasi yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kluster perumahan yang lebih besar.
Keamanan dan Kenyamanan: Townhouse umumnya dirancang dengan pengawasan keamanan 24 jam, memberikan rasa aman bagi penyewa. Desain yang seragam juga memastikan estetika yang nyaman dan rapi di lingkungan tersebut.
Fasilitas Lengkap: Berbagai fasilitas seperti kolam renang, club house, internet cepat, ruang terbuka hijau, dan area bermain anak turut menjadi daya tarik tambahan bagi digital nomad. Oleh karena itu, pengembangan hunian yang lebih lengkap akan lebih menarik perhatian pasar.
Desain Menarik: Townhouse yang dirancang dengan nuansa mewah dan elegan – bahkan bergaya vila – berpotensi menarik minat kaum digital nomad yang mencari akomodasi yang tidak hanya nyaman, tetapi juga “Instagrammable”.
- Fasilitas Pendukung: Bali memberikan kemudahan bagi digital nomad untuk menemukan tempat yang mendukung gaya hidup “work, life, and balance” yang ideal. Keberadaan banyak kafe, co-working space, dan fasilitas yang memfasilitasi remote working juga menjadi faktor penunjang yang penting.
Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik pasar, industri properti di Bali memiliki peluang besar untuk menarik lebih banyak digital nomad. Ketersediaan hunian yang sesuai dengan gaya hidup mereka akan menjadi kunci untuk menjaring segmen pasar ini secara efektif, mengingat bahwa saat ini kekuatan teknologi memungkinkan lebih banyak orang untuk mengadu nasib dari tempat manapun di dunia.