Starlink, layanan internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX, mencatat langkah penting dengan kerjasama baru di Ukraina. Perusahaan milik Elon Musk ini telah menjalin kemitraan dengan operator digital lokal, Kyivstar, untuk memperkenalkan layanan konektivitas langsung ke smartphone atau "direct to cell". Kesepakatan ini adalah bagian dari ambisi Starlink untuk mendukung komunikasi di wilayah yang sedang berkonflik, dan menjadi salah satu negara pertama yang mendapat layanan ini.
CEO Kyivstar, Oleksandr Komarov, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan perubahan signifikan dalam upaya mereka untuk menyediakan jaringan LTE yang luas di seluruh Ukraina. “Kami berkomitmen untuk menjaga Ukraina tetap terhubung, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang. Kerja sama dengan Starlink akan membawa kemampuan teknologi global langsung kepada masyarakat kami,” ujarnya.
Layanan konektivitas satelit ini direncanakan akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2025. Pada tahap awal, pengguna akan dapat mengakses pesan SMS dan layanan over the top (OTT). Kyivstar juga membuka kemungkinan perluasan layanan untuk koneksi suara dan data di masa mendatang, meski rincian waktu peluncuran untuk tahap tersebut belum diumumkan.
Berikut beberapa poin penting terkait kerjasama Starlink dan Kyivstar:
-
Kesepakatan Strategis: Starlink dan VEON Group sebagai induk dari Kyivstar menandatangani kesepakatan untuk memperkenalkan layanan direct to cell, menjadikan Ukraina sebagai salah satu negara pertama bagi layanan ini.
-
Keunggulan Konektivitas Bertenaga Satelit: Dengan teknologi ini, pelanggan di wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan terestrial akan tetap terhubung, bahkan ketika infrastruktur lain tidak berfungsi.
-
Investasi Kyivstar: Sejak awal konflik dengan Rusia, Kyivstar telah melakukan investasi besar dalam memperkuat jaringan 4G dan meningkatkan kapasitas koneksi, termasuk pengembangan jangkauan 5G ke daerah terpencil.
- Satelit Starlink: Sekarang, Starlink memiliki lebih dari 330 satelit yang siap memungkinkan konektivitas langsung ke seluler setelah peluncuran konstelasi D2C yang pertama di akhir tahun 2024.
Diharapkan, dengan peluncuran layanan ini, Kyivstar dapat lebih memperkuat ketahanan digital dan komunikasi masyarakat Ukraina dalam menghadapi tantangan yang ada. Starlink tidak hanya bertujuan untuk memperluas layanan di Ukraina, tetapi juga telah mengembangkan kemitraan dengan sejumlah operator telekomunikasi di berbagai negara, termasuk T-Mobile di AS dan Entel di Chili dan Peru. Layanan yang dijadwalkan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam dukungan komunikasi di wilayah konflik dan menyoroti keunggulan teknologi satelit dalam kondisi yang penuh tantangan.