Skandal Gacha: Genshin Impact Didenda Rp 327 Miliar, Kenapa?

Pengembang game populer Genshin Impact, Cognosphere, baru saja dikenakan denda sebesar US$ 20 juta, setara dengan Rp 327 miliar oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat. Denda ini dijatuhkan akibat dugaan penipuan terhadap pemain, terutama anak-anak, melalui sistem loot box yang dikenal dengan sebutan gacha. Penggunaan sistem gacha dalam game ini menuai kritik keras karena dianggap merugikan pemain muda.

Sistem gacha adalah mekanisme yang memungkinkan pemain untuk membeli atau mendapatkan kotak misteri berisi item acak, yang bisa berupa senjata, karakter, atau skin. Untuk membuka kotak ini, pemain seringkali harus membeli "kunci" menggunakan mata uang virtual yang diisi ulang dengan uang asli. Metode ini mirip dengan mesin gashapon yang populer di Jepang, di mana mainan kapsul dikeluarkan secara acak. Namun, FTC menilai bahwa sistem ini menyesatkan, terutama bagi pengguna yang masih remaja. Samuel Levine, Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, menyatakan, “Genshin Impact menipu pemain muda agar menghabiskan ratusan dolar untuk hadiah yang peluangnya sangat kecil.”

FTC mengajukan beberapa tuduhan serius terhadap Cognosphere. Berikut adalah poin-poin penting dari tuduhan tersebut:

  1. Pola Gelap (Dark Patterns): Perusahaan diduga menggunakan taktik manipulatif untuk memaksa pemain, khususnya anak-anak, agar terus mengeluarkan uang.

  2. Transparansi Rendah: Genshin Impact dikritik karena tidak transparan dalam menyampaikan peluang mendapatkan item langka dari loot box.

  3. Pelanggaran Data Anak: FTC juga mengungkap praktik pengumpulan data pribadi pemain di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan orang tua, yang melanggar Aturan Perlindungan Privasi Daring Anak-anak (COPPA).

Sebagai bagian dari penyelesaian kasus ini, Cognosphere diharuskan untuk menghapus data anak-anak yang tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua. Selain itu, perusahaan tersebut akan dikenakan beberapa persyaratan ketat, termasuk:

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi praktik manipulatif yang merugikan konsumen, terutama remaja yang cenderung lebih rentan terhadap pengaruh iklan dalam game.

Skandal ini telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan komunitas gamer. Sejumlah pemain percaya bahwa sistem gacha perlu diatur lebih ketat demi perlindungan anak-anak. Sementara itu, ada yang berpendapat bahwa sistem tersebut adalah bagian integral dari model bisnis game modern dan menganggap bahwa pemain harus lebih bijaksana dalam pengeluaran mereka.

Denda yang dijatuhkan kepada Genshin Impact dapat menjadi preseden penting bagi industri game. Perusahaan-perusahaan lainnya yang mengandalkan sistem gacha atau loot box mungkin akan lebih berhati-hati dalam penerapan mekanisme monetisasi mereka pasca-kasus ini. Selain itu, insiden ini menyoroti betapa pentingnya transparansi dan perlindungan konsumen, terutama untuk para pemain muda yang masih dalam tahap perkembangan.

Dengan melihat dampak dari skandal ini, akan sangat menarik untuk mengamati langkah-langkah yang diambil oleh Cognosphere dan perusahaan-perusahaan lain dalam mengelola sistem monetisasi mereka di masa mendatang. Melihat fenomena ini, industri game diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara keuntungan dan tanggung jawab sosial dalam upaya menciptakan lingkungan bermain yang lebih aman bagi semua.

Exit mobile version