Samsung Galaxy S25 Series: Kirim Pesan via Satelit, Namun Ada Tapi!

Samsung telah merilis seri terbaru dari flagship mereka, Galaxy S25, yang menawarkan sejumlah inovasi menarik, termasuk kemampuan untuk mengirim pesan teks melalui satelit. Fitur ini menjadi sorotan di kalangan pengguna dan pecinta teknologi, tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum bisa memanfaatkan fitur ini secara maksimal.

Sejak diperkenalkannya Galaxy S25, fitur pengiriman pesan via satelit ini menjadi salah satu daya tarik utama. Smartphone ini dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 8 Elite yang di-overclock, sehingga menawarkan performa yang lebih cepat dan efisien. Namun, ada satu hal penting yang perlu dicatat: tidak semua pengguna Galaxy S25 dapat menikmati fitur canggih ini.

Samsung memutuskan untuk tidak mempromosikan fitur pesan via satelit secara agresif. Alasannya adalah karena ketersediaan fitur ini terbatas berdasarkan wilayah dan operator telekomunikasi. Hanya operator yang telah menjalin kerja sama dengan penyedia layanan satelit yang dapat menawarkan layanan ini kepada pengguna Galaxy S25.

Saat ini, hanya satu operator satelit, Skylo, yang beroperasi di pasar terbuka. Skylo telah bekerja sama dengan Verizon di Amerika Serikat untuk menyediakan jaringan 5G NTN (Non-Terrestrial Network). Pihak Skylo menggunakan delapan satelit geostasioner untuk layanan ini, namun sayangnya, saat ini belum ada kerjasama yang terjalin dengan operator lain di luar negri, termasuk Indonesia.

Dalam konteks ini, ada beberapa poin yang perlu dipahami terkait fitur pesan via satelit di Galaxy S25:

  1. Akses Terbatas: Hanya pengguna Galaxy S25 yang terdaftar pada operator yang bekerja sama dengan Skylo yang dapat menggunakan fitur ini.
  2. Tergantung Kesepakatan: Operator seluler harus menandatangani kesepakatan dengan Skylo untuk menyediakan layanan ini. Ini artinya, keputusan untuk menawarkan fitur ini pada pengguna berada di tangan operator.
  3. Pendekatan Berbeda: Berbeda dengan Apple, yang langsung menjalin kerjasama dengan Globalstar untuk menyediakan layanan serupa di iPhone, Samsung lebih memilih untuk tidak terlibat langsung. Ini menimbulkan tantangan baru dalam hal ketersediaan dan aksesibilitas.

Menurut Christian FrhrvonderRopp, seorang konsultan satelit dan telekomunikasi, kondisi ini menciptakan situasi di mana Skylo berperan seperti "monopoli" dalam industri layanan satelit. Meskipun Qualcomm telah menjalin kemitraan dengan operator satelit Iridium, Samsung memilih pendekatan yang berbeda dengan meminta Qualcomm untuk mengembangkan modem satelit secara terpisah. Hal ini ditujukan untuk menekan biaya layanan agar lebih terjangkau bagi pengguna.

Dengan semua tantangan ini, pengguna di Indonesia mungkin harus menunggu untuk melihat apakah operator seluler lokal akan menawarkan kemampuan pesan via satelit di Galaxy S25. Apabila operator seluler memperkirakan bahwa fitur ini dapat memberikan keunggulan kompetitif, maka kita bisa berharap fitur ini akan segera tersedia.

Terlepas dari keterbatasan ini, Galaxy S25 tetap menjadi perangkat yang menawarkan performa unggul dengan berbagai fitur inovatif lainnya. Namun, penggunaan fitur pesan satelit menjadi hal yang patut dicermati oleh pengguna, mengingat akses yang tidak universal dan ketergantungan pada operator yang memiliki kesepakatan tertentu. Informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan dan kebijakan operasional dari operator di Indonesia sangat diharapkan oleh para calon pengguna Galaxy S25.

Exit mobile version