Salesforce telah meluncurkan Agentforce 2.0, platform karyawan digital terbaru yang mengusung teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dalam alur kerja perusahaan. Agentforce 2.0 dirancang untuk meningkatkan efisiensi tim dengan bantuan agen AI otonom yang bisa melakukan berbagai tugas kompleks. Dalam peluncurannya, Marc Benioff, Chair and CEO Salesforce, menyatakan bahwa Agentforce 2.0 merupakan revolusi dalam solusi pekerja digital, memberikan integrasi canggih dan kemampuan reasoning yang mampu memproses data dengan akurasi tinggi.
Dalam upaya mendukung perusahaan dalam menangani semakin banyaknya tugas, Agentforce 2.0 hadir dengan beberapa fitur kunci, termasuk:
Library Terbaru: Agentforce 2.0 dilengkapi dengan library yang menyajikan beragam keterampilan siap pakai. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan agent ke dalam workflows yang telah ada dengan lebih cepat.
Integrasi dengan Slack: Platform ini memungkinkan penggelaran di Slack, memberikan kemudahan bagi tim untuk langsung berinteraksi dengan agen digital dalam percakapan sehari-hari.
Kemampuan Reasoning yang Ditingkatkan: Agentforce menggunakan Atlas Reasoning Engine yang menganalisis dan mengambil tindakan berdasarkan data relevan, mampu menjawab pertanyaan berlapis dan kompleks.
- Fitur Agent Builder: Memungkinkan pengguna untuk membangun agen baru secara otomatis hanya dengan menginstruksikan dalam bahasa alami, seperti “Onboard New Product Managers”, tanpa memerlukan kode khusus.
Kehadiran Agentforce 2.0 diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan, terutama dalam pemenuhan tenggat waktu dan kustomisasi agen untuk setiap unit bisnis. Dengan kemampuan AI yang lebih canggih, platform ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan, yang sering kali terhambat karena keterbatasan sumber daya.
Dari segi pengembangan, Agentforce 2.0 menawarkan ekosistem yang memungkinkan pelanggan menambah kemampuan platform dengan Skills dan Actions khusus. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mengetengahkan agen baru dan menyusun interaksi yang lebih personal dalam konteks layanan pelanggan.
Salesforce juga menekankan pentingnya kemampuan AI untuk bekerja sama dengan karyawan. Dengan begitu, peran manusia dalam perusahaan tetap terjaga, sedangkan agen AI membantu mengotomatisasi tugas-tugas yang lebih rutin dan memberikan informasi yang diperlukan secara efisien. Hal ini membuat interaksi dengan pelanggan menjadi lebih berfokus dan mendorong peningkatan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Dalam menghadapi masalah yang lebih kompleks, Atlas Reasoning Engine dari Agentforce memungkinkan pengguna untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang lebih mendalam, dengan menganalisis data yang lebih luas dan relevan. Misalnya, untuk pertanyaan mendasar seperti “Bagaimana status portofolio saya?”, sistem memberikan jawaban cepat, sementara pertanyaan yang lebih mendetail dapat diproses dengan penalaran lanjutan, menghasilkan rekomendasi yang lebih tepat.
Dengan kehadiran Agentforce 2.0, Salesforce menunjukkan komitmennya untuk memperkenalkan solusi inovatif yang tidak hanya mempermudah proses internal perusahaan, tetapi juga meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Dalam industri yang semakin bersaing, keunggulan teknologi seperti yang diberikan oleh Agentforce 2.0 diharapkan menjadi langkah penting menuju transformasi digital yang lebih mendalam bagi setiap organisasi.