Polytron, salah satu merek elektronik lokal yang telah lama melantai di pasar Indonesia, optimis dapat mencapai pertumbuhan penjualan produk elektronik sebesar 10% pada tahun 2025. Keyakinan ini dikemukakan oleh Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron, dalam pernyataannya di Jakarta pada 21 Januari 2025. Dia menjelaskan bahwa hasil penjualan tersebut merupakan proyeksi yang positif mengingat kondisi ekonomi yang diperkirakan masih akan mendukung di tahun-tahun mendatang.
Tekno menambahkan bahwa meskipun di tahun 2024 Polytron mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 14%, mereka masih berkomitmen untuk meraih target tersebut di 2025. Ia juga menjelaskan, saat ini kontribusi penjualan produk Audio Video (AV) masih mendominasi, mencapai 95% dari total penjualan, sementara televisi hanya menyumbang 5%. “Saya berharap produk televisi bisa menjadi kuda hitam di 2025,” ungkapnya optimis.
Namun, pertumbuhan industri elektronik menghadapi tantangan, seperti yang ditunjukkan oleh data dari Kementerian Perindustrian. Pada bulan Desember 2024, indeks kepercayaan industri elektronik tercatat di angka 52,93, menunjukkan bahwa meskipun masih dalam zona ekspansi, industri ini mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam laporan tersebut, kontraksi paling dalam terlihat pada subsektor barang elektronik, menunjukkan perlunya strategi yang lebih baik dalam menghadapi kompetisi.
Meskipun terdapat tantangan, pasar teknologi dan elektronik Indonesia masih menunjukkan peluang dengan proyeksi pertumbuhan kinerja positif sebesar 2% pada tahun 2024, menurut riset dari Growth from Knowledge. Hal ini membuat para pelaku industri, termasuk Polytron, berbicara tentang masa depan daya saing produk elektronik lokal.
Keberadaan Polytron sebagai merek lokal tidak hanya menyerahkan pada kondisi eksternal, tetapi juga ditopang oleh perubahan preferensi masyarakat yang semakin condong kepada produk lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, keberhasilan penjualan produk lokal, baik barang elektronik rumah tangga maupun motor listrik, menunjukkan adanya perubahan positif dalam sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dalam negeri.
Pemulihan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Polytron untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. Menyadari potensi besar di berbagai segmen, Polytron berupaya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Ini adalah langkah strategis yang penting, terutama ketika pertumbuhan segmen televisi dijadikan prioritas, karena Tekno yakin bahwa televisi adalah produk yang memiliki potensi besar dalam mendongkrak penjualan di tahun mendatang.
Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan memahami konsumen, Polytron berharap dapat bersaing dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu merek terdepan di industri elektronik Indonesia. Pada akhirnya, ambisi mereka untuk mencapai pertumbuhan 10% di 2025 tidak hanya mencerminkan optimismenya, tetapi juga komitmen untuk memperkuat produk lokal dalam menghadapi persaingan yang kompetitif di pasar elektronik.