Teknologi

Pengusaha Data Center Buka Suara Soal Rencana AS Batasi Ekspor Cip AI

Pemerintah dan pelaku usaha data center di Indonesia kini menghadapi tantangan besar setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan rencana pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan (AI). Indonesia termasuk dalam daftar negara yang akan terdampak oleh kebijakan ini, yang berpotensi membatasi akses ke teknologi penting untuk industri data center. Hal ini memicu seruan dari ketua umum Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (Idpro), Hendra Suryakusuma, untuk melakukan diplomasi dengan AS guna memastikan akses tersebut tetap terbuka.

Hendra Suryakusuma menyatakan bahwa kebijakan yang diusulkan oleh Biden dapat dilihat sebagai tantangan sekaligus peluang jika ditangani dengan strategi yang tepat. Dia menegaskan pentingnya melakukan pendekatan diplomatik yang aktif dengan pemerintah AS. Salah satu langkah yang disarankan adalah memenuhi persyaratan keamanan dan hak asasi manusia dalam rangka memperoleh status Verified End User (VEU). Status ini diharapkan dapat membantu Indonesia tetap berakses pada teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan AS.

Hendra juga menyoroti beberapa langkah strategis yang perlu diambil untuk mengurangi dampak dari kebijakan tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dianggap krusial:

  1. Diplomasi Aktif: Pemerintah Indonesia harus proaktif dalam bernegosiasi dengan AS untuk menghindari batasan yang merugikan.

  2. Pengembangan Ekosistem Teknologi Lokal: Mempercepat riset semikonduktor dan mendorong inovasi dalam pengembangan chip alternatif yang sesuai untuk data center domestik.

  3. Insentif untuk Inovasi: Memberikan insentif kepada perusahaan lokal yang berinvestasi dalam inovasi teknologi, termasuk dalam setor data center.

  4. Diversifikasi Sumber Teknologi: Mengidentifikasi dan menjalin kerja sama dengan negara lain yang mampu menyediakan chip AI yang dibutuhkan pasar Indonesia.

  5. Meningkatkan Daya Saing: Fokus pada efisiensi operasional dan pemanfaatan energi terbarukan untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Dengan melihat situasi geopolitis yang terjadi, Hendra mengingatkan pentingnya bagi pemerintah Indonesia untuk memasukkan industri data center sebagai bagian dari sektor strategis nasional. Tanpa langkah-langkah tepat, Indonesia berisiko tertinggal dalam persaingan global di sektor yang semakin penting ini.

“IDPRO akan terus mendukung anggotanya dan bekerja sama dengan pemerintah serta mitra internasional untuk memastikan bahwa Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan sebagai pemain utama dalam industri data center global,” ungkapnya.

Pentingnya penanganan yang tepat terhadap kebijakan AS ini sangat jelas. Jika langkah-langkah strategis dapat dilaksanakan, Indonesia tidak hanya akan mengurangi dampak negatif dari pembatasan ekspor tersebut, tetapi juga dapat bertransformasi menjadi pusat inovasi teknologi di kawasan. Dengan demikian, sektor data center Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan bersaing di tingkat internasional meskipun dalam situasi yang penuh tantangan.

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button