NVIDIA mengemukakan kritikan tajam terhadap kebijakan baru yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden terkait penggunaan dan pengaturan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam pernyataan resminya, perusahaan teknologi terkemuka ini menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor teknologi, baik di dalam maupun luar negeri.
Ned Finkle, wakil presiden urusan pemerintahan di NVIDIA, menjelaskan bahwa selama beberapa dekade, kepemimpinan Amerika di dunia teknologi dan perangkat lunak menjadi salah satu kunci kekuatan global negara tersebut. Ia menambahkan, “Pemerintah federal dengan bijaksana menahan diri dari mendikte desain, pemasaran, dan penjualan komputer dan perangkat lunak arus utama – pendorong utama inovasi dan pertumbuhan ekonomi.” Hal ini mengindikasikan bahwa menurut NVIDIA, pemerintah seharusnya memberikan ruang bagi perusahaan untuk berinovasi dan bersaing secara sehat.
Namun, menurut Finkle, kebijakan baru yang diusulkan oleh Biden—dikenal sebagai aturan “AI Diffusion”—justru dapat membatasi akses ke aplikasi komputasi utama. Ia mengklaim, “Kemajuan global itu sekarang dalam bahaya.” Diduga, lebih dari 200 halaman regulasi ini disusun secara rahasia dan tanpa proses tinjauan legislatif yang memadai. NVIDIA menilai bahwa pendekatan ini sangat tidak tepat dan dapat mengancam sumber daya inovasi yang selama ini dimiliki oleh Amerika.
Salah satu poin penting dalam pernyataan Finkle adalah dampak regulasi ini terhadap industri semikonduktor, komputer, dan perangkat lunak. Ia berargumen bahwa “jangkauan yang berlebihan ini akan memaksakan kontrol birokrasi” terhadap cara semikonduktor dan sistem teknologi lainnya dirancang dan dipasarkan. Menurutnya, pengaturan semacam ini akan mengekang daya saing global dan membuat Amerika lebih rentan di pasar yang kompetitif.
Lebih lanjut, Finkle menggarisbawahi bahwa meskipun kebijakan tersebut diklaim sebagai langkah “anti-Tiongkok,” pada kenyataannya tidak akan menguntungkan keamanan nasional Amerika. Ia menyatakan, “Aturan baru ini akan mengontrol teknologi di seluruh dunia, termasuk teknologi yang sudah tersedia secara luas di PC gaming mainstream dan perangkat keras konsumen.” Poin ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut dianggap tidak hanya berpengaruh pada perusahaan besar, tetapi juga pada pengguna teknologi di tingkat konsumen.
Dalam konteks ini, Finkle kembali menegaskan bahwa inovasi, bukan regulasi yang ketat, seharusnya menjadi inti dari strategi Amerika dalam bersaing di bidang teknologi. “Seperti yang ditunjukkan oleh Pemerintahan Trump, Amerika menang melalui inovasi, persaingan, dan berbagi teknologi kita dengan dunia — bukan dengan mundur di balik tembok jangkauan pemerintah yang berlebihan,” ujarnya.
Dengan adanya rencana baru ini, banyak pihak khawatir bahwa keunggulan kompetitif Amerika dalam bidang AI dan teknologi mutakhir lainnya akan terancam. NVIDIA mengharapkan adanya perubahan kebijakan yang dapat memperkuat kembali posisi Amerika di panggung global, meningkatkan ekonomi, dan mendukung inovasi yang telah membuat negara tersebut terdepan.
Dengan situasi yang terus berlangsung ini, kemungkinan besar debat tentang keseimbangan antara regulasi pemerintah dan kebebasan industri akan terus memanas. Perhatian sekarang tertuju pada langkah-langkah berikutnya yang akan diambil oleh pemerintah dan bagaimana industri, termasuk NVIDIA, akan beradaptasi dengan perubahan kebijakan yang dihadapi.