Meta, perusahaan induk Facebook, kini melakukan perubahan signifikan yang menunjukkan arah baru dengan menghapus program Diversitas, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) serta tema-tema transgender pada platform Messenger. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk menarik perhatian segmen pengguna yang lebih konservatif di tengah persaingan ketat di pasar media sosial.
Dalam beberapa bulan terakhir, Meta mengalami tekanan dari berbagai sisi, baik dari pengguna yang menginginkan perubahan pada kebijakan konten maupun dari investor yang mengharapkan pertumbuhan yang lebih cepat. Sejalan dengan tersebut, perusahaan ini memutuskan untuk mengevaluasi kembali pendekatan mereka terhadap inklusi dan keberagaman. Keputusan untuk menghapus program DEI disampaikan melalui pernyataan resmi dari pihak perusahaan, yang mencerminkan perubahan strategi dengan fokus pada nilai-nilai yang lebih tradisional.
“Meta perlu memperkuat basis pengguna mereka, terutama dengan semakin banyaknya platform baru yang muncul. Menghapus program DEI ini tentunya akan menarik pengguna yang merasa terpinggirkan oleh sudut pandang progresif yang selama ini dikenal, terutama di kalangan pengguna konservatif,” ungkap seorang analis industri teknologi.
Selain itu, tema-tema transgender yang sebelumnya hadir pada platform Messenger juga telah dihapus. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menarik pengguna yang lebih luas tanpa menyinggung pandangan konservatif. Langkah-langkah ini termasuk:
1. Penonaktifan fitur identitas gender non-biner yang memungkinkan pengguna memilih opsi di luar kategori biner.
2. Penghapusan akses ke stiker dan konten dukungan untuk komunitas LGBTQ+.
3. Pengurangan pengeluaran untuk kampanye pemasaran yang menyoroti keberagaman dan inklusi.
Sejumlah pengamat menilai bahwa perubahan ini menandakan bahwa Meta lebih memilih untuk mengadopsi pendekatan pemasaran yang lebih inklusif terhadap pandangan konservatif yang mungkin diuntungkan dari citra perusahaan yang lebih tradisional. Pada saat yang sama, keputusan ini juga memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan profitabilitas.
Sementara beberapa pengguna dan aktivis mulai mengungkapkan keprihatinan mengenai langkah-langkah ini, Meta tampaknya berfokus pada potensi pertumbuhan di pasar yang lebih luas, dengan strategi yang dinilai mampu menyentuh lebih banyak pengguna baru. Tindakan ini tentu akan memicu perdebatan lebih lanjut tentang arah masa depan platform dan dampaknya terhadap komunitas yang selama ini diwadahi.