Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengharapkan agar Amazon Web Services (AWS) meningkatkan investasi mereka di Indonesia. Dalam keterangannya, Meutya menegaskan bahwa meskipun AWS telah menyuntikkan dana sebesar US$5 miliar atau setara dengan Rp81 triliun sejak tahun 2021, jumlah tersebut masih dianggap belum cukup. Dia melihat proyeksi pertumbuhan kapasitas data center di Indonesia yang diperkirakan akan melonjak hingga 260% dalam beberapa tahun ke depan sebagai peluang besar bagi AWS untuk memperluas investasinya.
“Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, kami mendorong AWS untuk memberikan proporsi investasi yang lebih berimbang di kawasan ASEAN, dengan Indonesia sebagai prioritas utama,” ungkap Meutya pada konferensi pers yang diadakan pada Kamis (9/1/2025).
Indonesia diperkirakan akan memiliki nilai ekonomi digital sebesar US$130 miliar pada tahun 2025, menunjukkan potensi besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi seperti AWS untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Menkomdigi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan AWS bukan hanya dalam hal investasi, tetapi juga dalam memastikan Indonesia menjadi pusat transformasi digital di kawasan ASEAN.
“Kolaborasi ini kami anggap vital untuk memastikan Indonesia menjadi kekuatan digital terbesar di kawasan,” lanjut Meutya.
Dari pihak AWS, Head of Public Policy Asia Pasifik & Jepang, Quint Simon, menjelaskan bahwa investasi yang dilakukan di Indonesia adalah yang terbesar yang pernah dilakukan oleh AWS secara global. Dia menambahkan, AWS memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing dalam era ekonomi digital global.
“Dengan periode investasi yang direncanakan selama 15 tahun, dari 2021 hingga 2036, kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah prioritas kami,” kata Simon.
Kementerian Komunikasi dan Digital sebelumnya telah melakukan perpanjangan kerja sama dengan AWS untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekosistem digital di ASEAN. Nota kesepahaman yang diperpanjang dari 2022 hingga 2024 ini diarahkan untuk menjawab tantangan transformasi digital serta kebutuhan pembangunan talenta digital nasional.
Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan AWS diharapkan dapat mempercepat transformasi digital serta menarik lebih banyak investasi yang berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Dengan pertumbuhan yang cepat dalam sektor digital, Indonesia berpotensi menjadi lumbung inovasi teknologi yang akan memanfaatkan tren global.