Mengenal Red Note: Aplikasi Pengganti TikTok yang Hits di AS!

Aplikasi Red Note saat ini sedang menjadi primadona di kalangan anak muda di Amerika Serikat (AS). Popularitasnya meroket seiring dengan kekhawatiran mengenai pemblokiran TikTok yang direncanakan berlangsung pada 19 Januari 2025. Dalam waktu singkat, Red Note bahkan berhasil meraih posisi teratas dalam kategori aplikasi jejaring sosial yang paling banyak diunduh di App Store AS.

Ketidakpastian mengenai TikTok memicu banyak pengguna yang dikenal sebagai “TikTok Refugee” untuk mencari platform alternatif. Salah satu aplikasi yang muncul sebagai pilihan utama adalah Red Note, yang di Tiongkok dikenal sebagai Xiaohongshu, atau “Buku Merah Kecil”. Aplikasi ini menawarkan pengalaman yang sangat mirip dengan TikTok, tetapi dengan tambahan fitur marketplace yang memungkinkan pengguna berbelanja langsung dari aplikasi tersebut.

Red Note memungkinkan pengguna untuk berbagi konten dalam bentuk foto, video pendek, ulasan produk, serta tips gaya hidup. Fitur-fitur seperti Trending, Follow, Explore, dan Nearby memberikan pengalaman personalisasi yang disesuaikan dengan minat pengguna. Keberadaan marketplace membuat Red Note lebih dari sekadar platform hiburan, melainkan juga sebagai tempat transaksi e-commerce.

Berdasarkan laporan TechCrunch, saat ini Red Note telah memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan secara global dan telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store. Pencapaian ini juga terasa di Indonesia, di mana Red Note menempati peringkat ke-12 di App Store pada Januari 2025.

Namun, Red Note tidak tanpa tantangan. Sebagian besar menu aplikasi masih menggunakan bahasa Mandarin, dan meskipun beberapa fitur sudah mendukung bahasa Inggris, hal ini bisa menjadi kendala dalam mendekati pasar internasional. Meskipun demikian, investor besar seperti Tencent, Alibaba, dan ZhenFund telah memberikan pendanaan signifikan, totalnya mencapai 917 juta dolar AS, dan valuasi perusahaan ini dilaporkan mencapai 17 miliar dolar AS pada 2024.

Sebagai aplikasi asal Tiongkok, Red Note juga dihadapkan pada isu privasi dan keamanan data pengguna, sebuah tantangan yang sebelumnya juga dihadapi TikTok. Munculnya kekhawatiran tentang ancaman terhadap keamanan nasional sempat membuat pemerintah AS mengambil langkah tegas terhadap TikTok. Pada 2024, pemerintahan Joe Biden mengesahkan Undang-Undang “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act,” yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok, menjual aplikasi tersebut kepada perusahaan non-Tiongkok. Langkah ini telah mendorong banyak pengguna TikTok untuk beralih ke alternatif seperti Red Note.

Dengan perkembangan dan akuisisi investor yang terus bertambah, Red Note tampaknya memiliki potensi besar di masa depan, tidak hanya sebagai pengganti TikTok, tetapi juga sebagai pesaing serius di pasar media sosial dan e-commerce global. Aplikasi ini menawarkan kombinasi unik antara hiburan dan belanja, yang mungkin akan semakin menarik bagi generasi muda yang mencari platform yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga fungsional. Seiring dengan meningkatnya minat terhadap aplikasi ini, masa depan Red Note di panggung internasional menjadi semakin menjanjikan.

Exit mobile version