Pemberhentian Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia mengundang perhatian publik, terutama di Vietnam. Hal ini disebabkan kontrak Shin yang masih berlangsung hingga 2027 dan gajinya yang mencolok dibandingkan pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang Sik. Gaji Shin diketahui mencapai 1,5 juta USD per tahun, atau sekitar 125 ribu USD per bulan. Angka ini mengagumkan, terutama karena gaji Kim Sang Sik hanya 360 ribu USD per tahun, yang berarti gaji Shin hampir 10 kali lipat dari gaji koleganya tersebut.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh media Vietnam, Soha, yang menyoroti perbedaan mencolok ini. PSSI, sebagai badan pengelola sepak bola Indonesia, kini dihadapkan pada kebutuhan untuk membayar kompensasi besar akibat pemecatan Shin. Kontrak Shin yang baru saja diperpanjang selama enam bulan membuat PSSI harus membayar sisa kontraknya selama 2,5 tahun, yang diperkirakan akan mencapai 3,6 juta USD. “Kompensasi yang harus dibayar oleh PSSI ke Shin Tae Yong setara dengan 10 kali gaji tahunan Kim Sang Sik di Vietnam,” tulis Soha.
Perbandingan ini menunjukkan jurang yang cukup jauh dalam industri sepak bola antar kedua negara. Selain angka gaji yang mencolok, media Vietnam juga mencermati perjalanan karier kedua pelatih ini. Shin Tae Yong dikenal luas setelah memimpin timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, sementara Kim Sang Sik menjadi terkenal karena prestasinya bersama Jeonbuk Hyundai Motors.
Meski kini tidak lagi memimpin Timnas Indonesia, Shin Tae Yong berharap tim yang ditinggalkannya bisa terus berkembang dan memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Dalam sebuah unggahan di Instagram, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Erick Thohir, Presiden Asosiasi Sepak Bola Indonesia, atas dukungan yang diberikan selama masa kepemimpinannya.
Dengan pelatih baru Patrick Kluivert yang mengambil alih tugas, pencinta sepak bola di Indonesia berharap akan ada perubahan positif dan kemajuan yang signifikan. Kluivert diharapkan mampu membawa Indonesia melangkah lebih jauh dalam ajang internasional, sekaligus menutup perdebatan mengenai perbedaan gaji yang kini menjadi sorotan hangat di kalangan media dan penikmat olahraga. Kompensasi yang harus dibayarkan PSSI ke Shin Tae Yong masih menyisakan banyak pertanyaan mengenai manajemen gaji pelatih di sepak bola Asia, khususnya di kawasan ASEAN.