Teknologi

Masyarakat Harus Paham: Bahaya Stunting dan Dampaknya!

Stunting adalah gangguan pertumbuhan serius yang mempengaruhi anak di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi. Menurut data teranyar, faktor penyebab stunting sering kali bermula dari malnutrisi yang dialami oleh ibu selama kehamilan atau saat usia anak masih dini. Anak yang mengalami stunting terlihat memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya, seakan memperlihatkan adanya keterlambatan pertumbuhan. Hal ini tidak hanya memengaruhi fisik, namun juga perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang anak.

Berdasarkan penelitian, pemahaman masyarakat akan dampak dan penyebab stunting sangat penting dalam mengurangi dan mencegah angka kejadian stunting. Pengetahuan yang memadai mengenai masalah ini dapat membantu masyarakat dalam mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri dan anak-anak mereka dari risiko gizi buruk. Semakin tinggi tingkat pemahaman, semakin besar kesempatan untuk mengurangi prevalensi stunting di kalangan anak-anak.

Saat ini, variasi program pengentasan stunting mulai dilakukan di berbagai belahan Indonesia. Salah satu upaya konkret dilakukan oleh PTPN IV PalmCo yang melanjutkan program rutin pengentasan stunting di tujuh regional, dengan memfasilitasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk 1.344 anak di enam provinsi. "Jumlah anak yang mendapatkan bantuan pengentasan stunting telah meningkat dibandingkan tahun lalu," ungkap Jatmiko K Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo.

Program PMT Pemulihan ini sangat penting karena menyajikan komposisi gizi sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan, yang mencakup asupan energi, protein, dan lemak yang dibutuhkan anak. Dengan kombinasi bahan makanan seperti telur, susu formula, biskuit bayi, dan kacang hijau, diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal bagi kesehatan anak.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk memahami dan mencegah stunting:

  1. Edukasi tentang Gizi Seimbang: Orang tua harus mendapatkan informasi tentang pentingnya gizi yang seimbang, terutama selama masa kehamilan dan fase pertumbuhan anak.

  2. Akses Terhadap Makanan Bergizi: Masyarakat perlu memastikan ketersediaan dan akses terhadap makanan sehat, terutama sumber protein dan vitamin yang penting untuk pertumbuhan.

  3. Pemantauan Kesehatan Berkala: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan anak agar masalah gizi dapat diidentifikasi secepat mungkin.

  4. Dukungan dari Badan Usaha: Perusahaan dan industri diharapkan turut berkontribusi dalam memerangi stunting. Keterlibatan mereka, seperti yang dilakukan oleh PTPN IV PalmCo, dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

  5. Peran Pemerintah: Pemerintah perlu menjalankan program yang lebih intensif untuk menangani masalah stunting, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan dan penyuluhan kepada masyarakat.

Jatmiko menegaskan, upaya menekan prevalensi stunting harus menjadi tanggung jawab bersama. "Tidak ada bangsa yang dapat bertahan tanpa anak-anak yang sehat dan cerdas," ujarnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya serta pencegahan stunting di kalangan masyarakat, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh dengan optimal dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini tentunya akan membawa dampak positif bagi perkembangan bangsa di masa depan.

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button