Meta, perusahaan induk Instagram dan WhatsApp, baru saja mengumumkan penunjukan Joel Kaplan sebagai Kepala Kebijakan Global yang baru. Penunjukan ini menggantikan Nick Clegg, yang mengundurkan diri setelah tujuh tahun mengemban tugas tersebut. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi Mark Zuckerberg untuk membangun kembali hubungan dengan Donald Trump, mengingat latar belakang politik Kaplan yang diketahui sebagai seorang Republikan.
Dalam sebuah pernyataan yang diungkapkan melalui platform Facebook, Clegg menyatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat baginya untuk meninggalkan Meta dan menekankan bahwa Kaplan adalah sosok yang ideal untuk mengisi posisinya. “Joel jelas merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat,” ungkap Clegg, menyoroti kesiapan Kaplan memimpin strategi perusahaan bersamaan dengan perubahan ekspektasi publik dan politik yang berhubungan dengan teknologi.
Kaplan bukanlah orang baru di Meta. Sebelumnya, ia berperan penting dalam membantu perusahaan melalui berbagai tantangan kebijakan dan kontroversi. Clegg, yang merupakan mantan wakil perdana menteri Inggris dari Partai Demokrat Liberal, telah banyak terlibat dalam merumuskan kebijakan perusahaan pasca-skandal Cambridge Analytica, termasuk keputusan berani untuk melarang akun Trump setelah serangan 6 Januari 2021.
Pengaruh Clegg: Clegg mengenalkan kebijakan yang lebih ketat terkait misinformasi dan moderasi konten, namun di akhir masa jabatannya, ia mengakui bahwa Meta mungkin telah keliru dengan membatasi sejumlah konten lebih dari yang seharusnya.
- Strategi Zuckerberg: CEO Meta Mark Zuckerberg secara terbuka memuji kontribusi Clegg dan berharap bahwa Kaplan dapat membawa kebijakan perusahaan ke arah yang lebih positif. “Saya senang Joel akan mengambil peran ini selanjutnya mengingat pengalaman dan wawasannya yang mendalam,” katanya.
Zuckerberg juga terlihat mengambil langkah-langkah strategis untuk mendekati Trump, yang meliputi donasi sebesar $1 juta untuk pelantikan Trump dan sebuah pertemuan di Mar-a-Lago pada bulan November lalu. Meskipun hubungan keduanya pernah tegang akibat kebijakan moderasi konten, Zuckerberg kini berusaha untuk menciptakan suasana yang lebih mendukung menjelang pelantikan presiden yang akan datang.
Melalui langkah-langkah yang diambilnya ini, Zuckerberg berusaha menyesuaikan Meta dengan dinamika politik yang terus berubah, sembari merespons tekanan untuk memperbaiki citra perusahaan di mata publik. Kini, dengan Kaplan di kursi Kepala Kebijakan, Meta diharapkan dapat menavigasi tantangan politik dan sosial yang kian kompleks di era digital.