KUALA LUMPUR – Malaysia bertekad untuk memanfaatkan posisinya sebagai pusat energi dan pembuatan chip pada tahun ini, seiring dengan meningkatnya investasi dan prospek ekonomi domestik yang menguntungkan. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Menteri Ekonomi Rafizi Ramli dalam sebuah forum ekonomi yang diadakan baru-baru ini.
Malaysia kini semakin dikenal sebagai tempat yang menarik di Asia Tenggara, dengan kembalinya investor asing yang terpicu oleh pertumbuhan yang membaik dan stabilitas mata uangnya. Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa ekonomi Malaysia mengalami pemulihan yang dramatis dalam setahun terakhir, berkat masuknya investasi strategis, khususnya dalam bidang energi terbarukan dan infrastruktur kecerdasan buatan. "Inflasi dan nilai ringgit stabil, serta pasar saham merupakan yang terbaik di kawasan ini," ujarnya.
Pemerintah Malaysia telah menyusun rencana ambisius untuk tahun 2025, dengan fokus pada pemanfaatan sentralitas geografis negara dalam menjadi saluran untuk listrik, pengembangan sumber daya manusia, dan diversifikasi rantai pasokan. Selain itu, Anwar menegaskan keinginan negara ini untuk mengasah keahlian di bidang minyak dan gas, semikonduktor, serta keuangan syariah, guna menjadi pemimpin pasar global di masing-masing bidang tersebut.
Berikut adalah poin-poin penting dari rencana Malaysia:
Pengembangan Chip: Menteri Ekonomi Rafizi Ramli menekankan bahwa Malaysia bertujuan untuk memproduksi unit pemrosesan grafis (GPU) sendiri, mengingat tingginya permintaan untuk kecerdasan buatan dan pusat data. Dia menambahkan, "Kami berharap dapat mulai memproduksi GPU dan chip buatan Malaysia dalam 5 hingga 10 tahun ke depan."
Investasi Semikonduktor: Malaysia adalah pemain utama dalam industri semikonduktor, berkontribusi 13% terhadap pengujian dan pengemasan global. Negara ini menargetkan investasi lebih dari $100 miliar untuk sektor ini.
Daya Tarik Investor: Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia telah berhasil menarik investasi miliaran dolar dari perusahaan terkemuka seperti Intel dan Infineon, berkat diversifikasi perusahaan chip asal China yang mencari lokasi baru untuk kegiatan perakitan.
- Investasi Digital: Selain itu, negara tersebut juga menerima sejumlah investasi digital dari perusahaan teknologi besar, termasuk Google dari Alphabet, yang semakin mendorong pertumbuhan ekonominya.
Ekonomi Malaysia mengalami pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pasar pada kuartal kedua dan ketiga, dengan ringgit menjadi salah satu yang terbaik di Asia pada tahun 2024. Dengan langkah-langkah strategis ini, Malaysia yakin dapat mengukuhkan diri sebagai hub energi dan produksi chip di kawasan ini.