Teknologi

Karbon dan Elemen Kosmik: Akankah Menjadi Sumber Kehidupan Bumi?

Penelitian terbaru mengungkapkan peran penting karbon dalam mengembara antara galaksi sebelum menjadi bahan dasar kehidupan di Bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa karbon, yang merupakan elemen vital bagi kehidupan, tidak menetap di satu tempat setelah terbentuk, tetapi menempuh perjalanan panjang melalui ruang antar galaksi.

Karya ini diusung oleh tim peneliti dari University of Washington yang menelusuri jalur yang diambil karbon dan elemen lainnya. Mereka menjelaskan bahwa elemen-elemen tersebut tidak hanya muncul di galaksi sebagai produk ledakan bintang, tetapi juga menumpang pada arus kosmik besar yang disebut "medium sirkumgalaksi." Medium ini bertindak sebagai saluran transportasi untuk elemen-elemen tersebut, memindahkan mereka keluar dari galaksi asal sebelum kembali lagi untuk membentuk bintang, planet, dan bahkan kehidupan.

Samantha Garza, kandidat doktor yang terlibat dalam penelitian ini, mengilustrasikan medium sirkumgalaksi sebagai "stasiun kereta api raksasa" yang terus mendorong materi keluar dan menariknya kembali. Menurut Garza, elemen berat yang dihasilkan oleh bintang dikeluarkan melalui kematian supernova, berlanjut ke medium ini sebelum tertarik kembali oleh gravitasi galaksi, memungkinkan siklus pembentukan bintang dan planet berlanjut.

Beberapa poin penting dari penelitian ini adalah:

  1. Eksplorasi Medium Sirkumgalaksi: Medium sirkumgalaksi mengandung tidak hanya oksigen, tetapi juga karbon, yang dianggap esensial untuk pengembangan kehidupan.
  2. Siklus Perjalanan Elemen: Elemen ini melakukan perjalanan jauh dan berputar-putar di antara galaksi sebelum kembali ke tempat asalnya.
  3. Reservoir Raksasa: Garza menegaskan bahwa medium sirkumgalaksi berfungsi sebagai reservoir bagi karbon dan oksigen, yang membantu menjaga daur ulang elemen-elemen tersebut di galaksi yang aktif.

Penelitian ini pun mendukung hipotesis dari studi tahun 2011 yang pertama kali mengusulkan keberadaan medium sirkumgalaksi. Temuan baru ini didukung oleh data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang menunjukkan adanya halo oksigen terionisasi panas yang mengelilingi galaksi pengerah bintang.

Dengan memahami mekanisme ini, penelitian selanjutnya diharapkan memberikan wawasan lebih mendalam mengenai proses evolusi galaksi dan bagaimana keberadaan karbon mempengaruhi pembentukan bintang. Jessica Werk, peneliti lainnya, menyatakan bahwa karbon yang terdapat pada tubuh manusia kemungkinan besar telah berpartisipasi dalam perjalanan antar galaksi yang panjang sebelum berakhir di planet kita. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana proses daur ulang elemen penting ini mendukung berlanjutnya pembentukan bintang dan kehidupan di alam semesta.

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button