Joe Biden Larang Kendaraan Tiongkok dan Rusia Masuk ke AS!

Akhir masa jabatan Presiden Joe Biden di Amerika Serikat membawa sejumlah kebijakan baru yang berdampak signifikan pada industri otomotif. Di antara kebijakan tersebut, Biden melarang kendaraan tertentu yang berasal dari Tiongkok dan Rusia untuk mengaspal di seluruh wilayah AS. Kebijakan ini juga mencakup pelarangan uji coba robotaxi dari pabrikan Tiongkok, suatu langkah yang mencerminkan kekhawatiran pemerintah AS terhadap keamanan data dan pengaruh asing dalam teknologi otomotif.

Departemen Perdagangan AS menyampaikan bahwa larangan ini terkait dengan dominasi Tiongkok dalam pasar kendaraan masa depan, yang dilengkapi dengan berbagai sistem perangkat lunak kompleks. Penasihat Ekonomi Nasional AS, Lael Brainard, menjelaskan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh perangkat lunak terhubung ini adalah potensi penyalahgunaan data sensitif yang dapat berdampak pada keamanan nasional.

Beberapa poin penting terkait larangan ini mencakup:

  1. Keamanan Data: Brainard menyatakan bahwa keberadaan kamera, mikrofon, serta koneksi internet dan sistem GPS di kendaraan Tiongkok dapat membuka peluang bagi aktivitas mata-mata yang merugikan.

  2. Jadwal Penerapan: Larangan perangkat lunak baru akan berlaku untuk model kendaraan tahun 2027, sedangkan larangan pada perangkat keras akan mulai diterapkan pada tahun 2029. Hal ini memberikan waktu bagi industri untuk menyesuaikan diri dengan regulasi baru.

  3. Pengecualian untuk Kendaraan Berat: Kebijakan ini tidak akan berlaku untuk kendaraan yang berbobot lebih dari 10.000 pon, memungkinkan perusahaan seperti BYD dari Tiongkok untuk terus merakit bus listrik di California.

  4. Izin Pengujian yang Tetap Diberikan: Meskipun ada larangan, beberapa perusahaan seperti Apollo Autonomous Driving dan WeRide masih memiliki izin aktif untuk menguji kendaraan otonom di California, dengan ketentuan bahwa aktivitas mereka tidak melanggar kebijakan baru ini.

  5. Perlindungan Terhadap Perangkat yang Ada: Larangan ini tidak akan mencakup perangkat lunak Tiongkok atau Rusia yang sudah ada sebelum peraturan baru ditetapkan, asalkan perusahaan tidak memiliki akses ke perangkat tersebut.

Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan negara-negara kompetitor, terutama di bidang teknologi. Pemerintah AS berupaya memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi di negaranya adalah yang paling aman dan terlindungi dari risiko potensi ancaman.

Dalam konteks ini, langkah yang diambil oleh Biden untuk melarang kendaraan dari Tiongkok dan Rusia mencerminkan upaya lebih besar untuk melindungi infrastruktur nasional dan mendorong perkembangan produk dalam negeri yang lebih aman. Hal ini juga menandai perubahan signifikan dalam policy industrial AS yang berorientasi pada keamanan siber dan perlindungan data. Seiring waktu, dampak dari kebijakan ini akan terlihat pada pasar otomotif AS dan dinamika global di industri kendaraan listrik dan otonom.

Exit mobile version