Rumor mengenai rencana Apple untuk meluncurkan ponsel lipat, yang dikenal dengan nama iPhone Flip, semakin menguat. Meskipun hingga kini belum ada yang pasti tentang produk tersebut, banyak tanda menunjukkan bahwa Apple sedang berusaha mengembangkan perangkat ini. Sementara itu, seri iPhone 16 dan iPhone 16 Pro baru saja diluncurkan dengan berbagai fitur baru, ponsel lipat ini mungkin menjadi inovasi terpenting berikutnya dari raksasa teknologi tersebut.
Spekulasi mengenai tanggal peluncuran iPhone Flip mencuat, dengan beberapa sumber menyebutkan kemungkinan debut pada tahun 2025. Namun, analis dari Samsung Display berpendapat bahwa penantian bisa berlanjut hingga 2027. Jeff Pu dari Haitong International Securities bahkan mengisyaratkan bahwa Apple mungkin akan memperkenalkan perangkat lipat yang lebih besar, seperti tablet, sebelum menghadirkan ponsel lipatnya. Laporan dari TrendForce menunjukkan bahwa peluncuran pada tahun 2026 juga sangat tidak mungkin, dan 2027 mungkin menjadi tahun paling realistis.
Meskipun kekhawatiran terhadap keberadaan iPhone Flip terus mengemuka, beberapa laporan mengisyaratkan bahwa Apple tidak sepenuhnya meninggalkan ide tersebut. Perusahaan dilaporkan tengah menjajaki prototipe dan mengalihkan sumber daya dari headset Vision Pro untuk mendukung pengembangan ponsel lipat ini.
Berbicara mengenai fitur, bocoran dari analis Ming-Chi Kuo menyebutkan bahwa iPhone Flip kemungkinan akan menyuguhkan layar lipat berukuran sekitar 8 inci yang bisa bersaing dengan ponsel lipat lainnya di pasaran. Meski begitu, ada pula laporan yang mengatakan Apple mungkin bekerja dengan LG untuk menghasilkan panel OLED berukuran lebih kecil, yakni 7,5 inci. Dalam hal desain, ada dua kemungkinan yang tengah diuji oleh Apple, yaitu desain lipat buku dan desain clamshell, mirip dengan Galaxy Z Flip.
Menurut berbagai paten yang telah diajukan oleh Apple terkait perangkat lipat, beberapa fitur menarik telah diungkap. Salah satunya adalah rancangan engsel yang bisa menutup saat ponsel terjatuh, guna mengurangi risiko kerusakan pada layar. Apple juga mempertimbangkan penggunaan layar e-ink berwarna untuk layar bagian luar yang dapat menghemat daya.
Jika berbicara soal ketahanan, ada paten yang menunjukkan iPhone Flip mungkin dilengkapi dengan versi upgrade dari Ceramic Shield yang dirancang khusus untuk layar fleksibel. Dengan adanya kemungkinan lapisan material “self-healing,” Apple berpotensi menghadirkan ponsel yang lebih tahan lama.
Mengenai harga, situasinya cukup rumit. Ponsel lipat tradisional seperti Galaxy Fold diluncurkan dengan harga mendekati $1.980, sementara Galaxy Z Flip dijual sekitar $600 lebih murah. Jika iPhone Flip dirilis dengan desain lebih kecil dan efisien, harganya mungkin tidak jauh dari iPhone 16 Pro Max yang dijual seharga $1.199. Namun, jika iPhone Flip berfungsi sebagai ponsel multifungsi yang dapat berpindah menjadi tablet, bukan tidak mungkin harganya akan melebihi $2.000.
Dari segi perangkat lunak, diharapkan iPhone Flip akan tetap menggunakan iOS dengan modifikasi untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna pada perangkat lipat. Namun, harapan yang lebih besar terletak pada kemampuan multitasking yang lebih baik, agar pengguna dapat menjelajahi aplikasi secara bersamaan—fitur yang saat ini masih kurang dalam iOS.
Di tengah berbagai spekulasi, Apple tetap harus bersaing dengan produsen lain yang telah meluncurkan perangkat lipat, seperti Samsung dengan Galaxy Z Fold dan Z Flip. Dengan semua kemungkinan yang ada, arah pengembangan iPhone Flip akan sangat memengaruhi tren industri smartphone ke depan. Pembaruan dari Apple yang berani dan inovatif dapat menjadi katalis bagi evolusi ponsel lipat di pasar global.