Apple diperkirakan akan merilis model baru iPhone SE 4 dalam beberapa bulan ke depan, dan penyegaran flagship yang dinanti-nanti dalam bentuk iPhone 17 juga akan hadir di musim gugur mendatang. Namun, satu ponsel yang paling menarik perhatian banyak orang adalah iPhone Flip, yang hingga saat ini masih berada dalam tahap rumor dan belum terlihat wujudnya.
Analisis terbaru dari Ming-Chi Kuo menyebutkan bahwa iPhone Flip sedang dalam tahap perencanaan. Meskipun informasi ini bukanlah hal baru — sebelumnya pada bulan November, diketahui bahwa Apple foldable sedang menuju “proses pengembangan formal” — adanya kabar bahwa pengembangan iPhone Flip berjalan lancar kembali memicu spekulasi mengenai peluncuran ponsel ini, mungkin pada tahun 2026 atau 2027.
Namun, dengan adanya tren terbaru di pasar ponsel lipat, banyak yang mulai bertanya-tanya apakah Apple mungkin telah melewatkan momen yang tepat untuk meluncurkan perangkat lipatnya. Apakah iPhone Flip akan muncul ketika minat terhadap ponsel lipat mulai meredup?
Menarik untuk dicermati, pasar ponsel lipat memang menunjukkan beberapa tanda stagnasi. Beberapa peluncuran terbaru dari Samsung, seperti Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6, lebih banyak menekankan pada perubahan iteratif seperti perbaikan ketahanan engsel dan mengurangi ukuran perangkat. Meskipun kedua ponsel tersebut menawarkan peningkatan, inovasi besar terakhir di kategori ini tampaknya muncul dengan pendekatan Open Canvas pada multitasking yang diperkenalkan oleh OnePlus Open pada tahun 2023.
Berdasarkan laporan dari Korea Selatan, Samsung juga dilaporkan berencana untuk memotong jumlah produksi ponsel lipatnya sebanyak hampir 40% dibandingkan model Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 yang dipesan sebelumnya, menunjukkan bahwa permintaan terhadap ponsel lipat mungkin tidak sekuat yang diperkirakan.
Sebuah laporan dari perusahaan riset IDC mengungkapkan bahwa permintaan akan ponsel lipat sedang menurun, meskipun produsen ponsel semakin agresif mempromosikan perangkat tersebut. Anthony Scarsella, direktur riset IDC, menyoroti dua tantangan utama dalam adopsi ponsel lipat: harga dan kurangnya kasus penggunaan yang menggiurkan bagi konsumen dan bisnis.
Pihak Apple sendiri mungkin tengah berhati-hati dalam meluncurkan ponsel lipat. Apple dikenal sebagai perusahaan yang cenderung menunggu respons pasar sebelum terjun ke dalam teknologi baru. Scarsella dan para analis lainnya sepakat bahwa Apple lebih suka menghindari masalah yang sudah dihadapi oleh perangkat lain di pasaran, seperti ketahanan dan kualitas layar.
“Apple sudah memprototipe ponsel lipat selama bertahun-tahun di laboratorium mereka, tetapi mereka memiliki ekosistem iOS yang cukup kuat untuk menunggu hingga produk yang dirilis lebih baik dari yang ada di pasaran,” jelas Avi Greengart, presiden analis di Techsponential.
Lebih jauh lagi, Apple mungkin memiliki keuntungan dalam memilih desain ponsel lipat. Rumor yang beredar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cenderung mengadopsi model ponsel lipat flip, yang saat ini paling diminati konsumen karena kemampuannya untuk membuat ponsel lebih mudah dibawa.
Dengan segudang tantangan yang ada dan prospek peluncuran iPhone Flip yang tampaknya masih jauh, Apple saat ini berada dalam posisi untuk mengevaluasi apakah mereka akan mengikuti jejak pasar ponsel lipat. Apakah mereka akan mengambil langkah berani untuk meluncurkan perangkat lipat ini, atau apakah mereka akan terus mengamati perkembangan pasar? Saat ini, semua mata tertuju pada langkah Apple selanjutnya di arena smartphone yang tengah berevolusi.