Teknologi

Galaxy S25: Kenapa Usaha Bixby Menarik Perhatian Kita Selamanya Gagal?

Samsung kembali menghadirkan smartphone flagship terbarunya, Galaxy S25, dalam acara Galaxy Unpacked yang baru saja berlangsung. Namun, satu hal yang menarik perhatian adalah usaha perusahaan untuk tetap memperkenalkan asisten virtualnya, Bixby, meskipun dalam delapan tahun terakhir, respon pengguna terhadap Bixby cenderung negatif. Mengapa Samsung masih berusaha menjadikan Bixby sebagai bagian integral dari Galaxy S25, padahal banyak pengguna yang sudah skeptis terhadap keberadaannya?

Dalam peluncuran Galaxy S25, Samsung mengkonfirmasi bahwa Bixby masih tersedia dan berperan dalam mendukung Galaxy AI, bersamaan dengan Google Gemini yang lebih sering dibicarakan. Meskipun begitu, banyak pengguna mungkin tidak menyadari keberadaan Bixby di Galaxy S25 karena tidak ada penekanan tentangnya selama acara tersebut. Menurut Samsung, Bixby digunakan untuk mengontrol perangkat secara langsung, sedangkan Gemini berfungsi sebagai alat pencarian. Permasalahan yang muncul adalah ketidakjelasan mengenai keunggulan Bixby dibandingkan dengan model AI lainnya seperti Gemini Nano.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai posisi Bixby di Galaxy S25:

  1. Peran Bixby vs. Google Gemini: Bixby kini dipadukan dengan teknologi baru yang menggunakan Gauss Large Language Model, namun banyak orang masih merasa bahwa kemampuan Bixby tidak cukup berbeda dari layanan lain yang ada. Meskipun Bixby dirancang untuk memahami percakapan dalam bahasa alami dan mengelola berbagai jenis data secara simultan, hal ini tidak cukup untuk membedakannya di pasar asisten virtual yang semakin kompetitif.

  2. Reaksi Pengguna Terhadap Bixby: Meskipun Samsung telah berinvestasi besar dalam fitur Bixby, respon pengguna tetap dingin. Dalam banyak kalangan, Bixby dinilai tidak lebih dari sekedar ‘ada’, tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap pengalaman pengguna. Bahkan, Samsung pernah menerapkan tombol khusus untuk Bixby yang pada awalnya tidak bisa dipetakan ulang, menambah frustrasi pengguna.

  3. Kemandekan Inovasi: Keberadaan Bixby menjadi anomali dalam ekosistem teknologi karena tidak menunjukkan pertumbuhan yang diharapkan. Pesaing seperti Google Assistant dan Apple Siri telah berhasil menarik pengguna, sementara Bixby justru semakin terperosok. Upaya Samsung untuk menghadirkan layanan AI berbasis Bixby sebagai rival Amazon Echo juga tidak membuahkan hasil yang menggembirakan.

  4. Mengapa Samsung Masih Bertahan dengan Bixby: Dalam konteks bisnis, keputusan Samsung untuk mempertahankan Bixby mungkin dipicu oleh keengganan untuk mengakui kegagalan setelah investasi yang cukup besar. Banyak yang berpendapat bahwa kini saatnya bagi perusahaan untuk beranjak dari Bixby dan mengeksplorasi solusi yang lebih baru dan lebih relevan dengan kebutuhan pengguna.

Samsung sepertinya masih berharap bahwa kombinasi antara kemampuan baru Bixby dan kekuatan Google Gemini bisa menghadirkan suatu inovasi. Namun, banyak pengguna yang sudah mulai kehilangan harapan akan keberhasilan Bixby, dan merasa bahwa lebih baik bagi Samsung untuk mengalihkan fokus dan sumber daya mereka ke teknologi AI baru yang lebih menjanjikan.

Dengan minimnya perhatian terhadap Bixby dalam peluncuran Galaxy S25, tampaknya masa depan asisten virtual ini masih menggantung, dan banyak yang berharap Samsung segera menyadari perlunya perubahan yang lebih radikal untuk menghadapi persaingan di industri teknologi saat ini.

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button