Teknologi

Fenomena Terkini: Facebook hingga Instagram Ditinggal Pengguna!

Platform media sosial besar seperti Facebook dan Instagram mengalami penurunan signifikan dalam jumlah penggunanya di Amerika Serikat. Fenomena ini terungkap melalui data tren pencarian Google yang menunjukkan peningkatan drastis dalam upaya pengguna untuk menghapus akun mereka dari platform di bawah naungan Meta tersebut.

Ketidakpuasan pengguna ini muncul setelah CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan serangkaian kebijakan baru yang kontroversial. Di antara langkah-langkah tersebut adalah pengakhiran sistem pengecekan fakta pihak ketiga dan pelonggaran kebijakan moderasi konten. Selain itu, Meta juga membatalkan batasan pada konten politik yang muncul di feed pengguna. Langkah-langkah ini dikhawatirkan dapat meningkatkan penyebaran ujaran kebencian, informasi yang menyesatkan, dan konten berbahaya lainnya.

Reaksi pengguna sangat cepat dan agresif. Menurut data terbaru, pencarian terkait cara menghapus akun Facebook mencapai puncaknya, dengan skor 100 di Google Trends pada pekan ini. Istilah pencarian seperti “cara menghapus semua foto Facebook”, “alternatif untuk Facebook”, dan “cara keluar dari Facebook” menyaksikan pertumbuhan luar biasa, hingga lebih dari 5.000% dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna semakin berusaha untuk menjauh dari platform yang mereka anggap tidak lagi aman atau dapat dipercaya.

Data dari Google Trends menyoroti beberapa istilah pencarian yang mengalami lonjakan, antara lain:

  1. Cara menghapus Facebook secara permanen
  2. Cara menghapus semua foto Facebook
  3. Alternatif untuk Facebook
  4. Cara keluar dari Facebook
  5. Cara menghapus akun Threads
  6. Cara menghapus akun Instagram tanpa login

Perubahan kebijakan yang diumumkan oleh Zuckerberg mengundang banyak kritik dari berbagai kalangan. Para pengamat menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut terlihat sebagai usaha untuk mengakomodasi kepentingan politik, terutama menjelang pemilihan umum mendatang yang kemungkinan akan mempertemukan beberapa tokoh politik yang kontroversial. Para kritikus menilai kebijakan ini berpotensi memperburuk situasi dengan mempercepat penyebaran konten berbahaya dan mengaburkan batas antara informasi yang valid dan informasi yang menyesatkan.

Meta sebelumnya telah berupaya dengan berbagai kebijakan untuk menangani masalah besar seperti misinformasi, ujaran kebencian, dan insiden kekerasan yang berkaitan dengan penyebaran konten di platformnya. Salah satu contoh nyata adalah peristiwa kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021, di mana laporan internal menunjukkan bahwa Facebook tidak cukup tegas dalam mengambil tindakan terhadap grup-grup yang menyebarkan narasi kekerasan.

Dengan kebijakan baru ini, banyak yang khawatir bahwa pengguna mungkin akan semakin meninggalkan Facebook dan Instagram, beralih ke platform alternatif yang menawarkan lingkungan yang lebih terkendali dan aman. Kehilangan pengguna yang signifikan dapat memberi dampak buruk pada pendapatan Meta, yang sangat bergantung pada iklan dan keterlibatan pengguna.

Tren penurunan pengguna di Facebook dan Instagram ini merupakan peringatan bagi perusahaan media sosial untuk lebih mendengarkan suara pengguna. Dengan semakin meningkatnya kekhawatiran akan informasi yang salah dan konten berbahaya, penting bagi platform seperti Meta untuk menyesuaikan kebijakan mereka demi menjaga kepercayaan serta keselamatan para penggunanya.

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button