Teknologi

Fenomena Langka: Okultasi Bulan Purnama Serigala Tutup Mars!

Pada malam Senin, 13 Januari, para penggemar astronomi di seluruh bumi disuguhkan dengan fenomena langka yang dikenal sebagai Bulan Purnama Serigala yang ‘memakan’ Mars. Dalam peristiwa ini, Bulan tampak menutupi Planet Mars, sebuah kejadian yang secara astronomis dikenal sebagai okultasi. Menariknya, fenomena ini hanya dapat disaksikan dari lokasi-lokasi tertentu, dan merupakan kesempatan langka karena hanya terjadi rata-rata sekali setiap 14 tahun.

Bulan purnama yang terjadi pada malam itu dimulai pada pukul 5:27 sore EST (22:27 GMT), saat Bulan berada dalam posisi berlawanan dengan matahari di langit. Fase purnama bulan Januari dikenal sebagai "Bulan Serigala," dan dapat dikatakan bahwa peristiwa ini sangat istimewa karena bertepatan dengan posisi Mars yang hampir sejajar dengan matahari, meskipun oposisi sebenarnya baru akan terjadi pada Rabu, 15 Januari. Hal ini menghasilkan momen di mana Bulan dan Mars berada cukup dekat, sehingga Bulan akan menutupi planet merah untuk sementara waktu.

Fenomena ini menjadi sorotan utama di hampir seluruh wilayah Amerika Utara. Wilayah tersebut mencakup hampir semua negara bagian Amerika Serikat bagian bawah dan sebagian besar wilayah tengah serta timur Kanada. Kesempatan untuk menyaksikan bulan menutupi planet terang sangat jarang, sehingga banyak astronom dan pengamat langit tidak ingin melewatkan momen ini.

Mars akan tampak sangat terang selama peristiwa ini dengan magnitudo mencapai -1,3, menjadikannya hampir secerah bintang paling terang di langit, yaitu Sirius. Namun, saat okultasi berlangsung, cahaya Mars akan tersamarkan oleh kilauan Bulan yang bersinar hampir 40 ribu kali lebih terang. Oleh karena itu, untuk mengamati peristiwa ini, teleskop atau teropong berkualitas baik sangat dianjurkan.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadikan fenomena ini begitu istimewa:

  1. Fenomena Langka: Okultasi Mars oleh Bulan hanya terjadi sekali setiap 14 tahun di lokasi tertentu, menjadikannya kesempatan emas untuk pengamat langit.
  2. Kecerahan Mars: Sebelum dan setelah okultasi, Mars terlihat dengan jelas menggunakan mata telanjang dan bersinar cerah di dekat Bulan purnama pertama di musim dingin.
  3. Pemandangan Menarik: Fenomena ini menarik perhatian banyak orang yang mungkin tidak tahu mengenai okultasi, terutama saat melihat cahaya oranye-kuning terang di langit.
  4. Kesempatan untuk Fotografi: Dengan menggunakan peralatan yang tepat, pengamat dapat memotret planet-planet dan Bulan selama okultasi, menawarkan hasil yang memukau.

Untuk mereka yang melewatkan peristiwa ini, tidak perlu khawatir. Okultasi Mars berikutnya akan terjadi pada bulan Februari dan dapat diamati dari wilayah Skandinavia utara, Rusia, serta sebagian Asia. Namun, peristiwa serupa yang dapat terlihat jelas oleh pengamat langit di Amerika Serikat baru akan terjadi lagi setelah tahun 2025, yaitu pada tahun 2042.

Sementara itu, pengamat langit yang beruntung pada malam Senin tersebut mengalami momen yang tak terlupakan, di mana dua objek langit yang menakjubkan ini bertemu dalam salah satu pertunjukan alam yang paling menakjubkan. Fenomena seperti ini tidak hanya menarik untuk dilihat, tetapi juga menambah pengetahuan kita tentang gerakan dan interaksi antar benda langit. Kedisiplinan waktu dan kesabaran saat menunggu momen ini sangat berharga bagi para atlet luar angkasa yang menantikan keajaiban langit.

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button