Teknologi

Driver Gojek-Grab Ungkap Curhatan: Biaya Aplikasi Tembus 30%!?

Di tengah maraknya pengguna layanan ojek online, pengemudi Gojek dan Grab kini menghadapi tantangan berat akibat biaya aplikasi yang semakin menggerogoti pendapatan mereka. Para mitra ojek online mengungkapkan bahwa potongan biaya aplikasi yang mencapai 30% dari pendapatan semakin menyulitkan mereka dalam menjalani profesi ini. Menurut aturan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan KP No.100/2022, biaya aplikasi seharusnya dibatasi maksimal 20%. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa biaya ini kerap kali melebihi ketentuan tersebut.

Rezki, seorang pengemudi Gojek, menyatakan bahwa dengan tarif yang berlaku saat ini, potongan biaya aplikasi bisa mencapai Rp6.000 dari tarif Rp16.000. “Kita cuman dapet Rp10.000-an,” keluhnya. Selama beberapa tahun terakhir, ketidakpastian biaya aplikasi semakin terasa, terutama setelah diperkenalkannya program promo yang berujung pada fluktuasi biaya bagi mitra.

Selain merugikan pengemudi, tingginya biaya aplikasi juga berdampak pada jumlah penumpang. Rezki mengungkapkan bahwa sebelum adanya potongan besar, dia dapat mengantar lebih dari 15 penumpang per hari, namun kini jumlahnya menyusut menjadi 10 penumpang. Hal serupa juga dirasakan oleh rekannya, Rudi, yang sebelumnya bisa mendapatkan hingga 30 orderan per hari. Kini, dia hanya mampu menarik 15 penumpang, penurunan yang signifikan.

Kenaikan potongan biaya aplikasi disebabkan oleh tingginya persaingan dengan layanan lain yang menetapkan potongan lebih rendah, maksimal 15%. “Potongan Gojek di atas 20%, jadi mahal,” ungkap Rudi. Permasalahan ini semakin pelik karena beberapa program bonus yang sebelumnya ada juga dihilangkan setelah pandemi COVID-19.

Berdasarkan pernyataan Rudi, situasi ini telah memengaruhi daya tarik layanan ojek online bagi masyarakat. Para pengemudi berharap agar aplikator dapat meninjau kembali biaya aplikasi dan mempertimbangkan untuk menurunkannya seperti di masa lalu, demi kesejahteraan para mitra dan pelanggan. “Mudah-mudahan sih potongan dari tarif aplikator itu menurun ya kan,” harapnya.

Kondisi ini menggambarkan realita pahit yang dihadapi oleh para pengemudi ojek online di Indonesia. Kenaikan biaya aplikasi secara tidak langsung memengaruhi layanan yang dapat diberikan, serta kepuasan pelanggan yang semakin menurun. Tindakan dari aplikator dan pemerintah untuk mencari solusi agar biaya aplikasi menjadi lebih wajar menjadi harapan para pengemudi agar bisa terus bertahan dalam profesi yang mereka jalani.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button