Mahasiswa dari University of Georgia, Clay Chilcutt, mencetak prestasi luar biasa dengan memenangkan kontes penamaan quasi-bulan 2004 GU9 yang diadakan oleh Uni Astronomi Internasional (IAU) dan podcast sains populer, Radiolab. Dalam kontes tersebut, Chilcutt mengusulkan nama “Cardea,” yang memiliki makna mendalam terkait peralihan dan ruang liminal, menggambarkan karakteristik unik dari quasi-bulan tersebut.
Quasi-bulan merupakan objek yang orbitnya mengelilingi matahari, bukan planet, meskipun tampilannya mirip dengan bulan. Keberadaan quasi-bulan memberikan perspektif baru di dunia astronomi, dengan 2004 GU9 sebagai salah satu contohnya. Dalam pengajuan resmi, Chilcutt menjelaskan bahwa Cardea menggambarkan transisi yang dialami quasi-bulan antara bulan sejati dan asteroid independen. “Dia melambangkan perubahan, penjagaan, dan peralihan antar alam. Nama ini mencerminkan jalur orbit unik quasi-bulan, mewujudkan gerbang surgawi antara Bumi dan ruang angkasa,” tulis Chilcutt.
Kontes penamaan tersebut menawarkan tujuh finalis dengan latar belakang nama yang kaya akan makna. Di antara nama-nama lainnya, terdapat Bakunawa, naga dalam mitologi Filipina; Ehaema, roh malam dalam mitologi Estonia; dan Enkidu, karakter terkenal dari mitologi Mesopotamia. Pemilihan nama ini sangat kompetitif dan hanya satu pemenang terpilih.
Chilcutt menceritakan momen ketika ia mengetahui bahwa namanya terpilih. “Ketika saya mendengar saya menang, saya benar-benar terkejut. Saya hampir tidak bisa mempercayainya,” ujarnya. Kemenangan ini tidak hanya memberikan kepuasan pribadi bagi Chilcutt, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Ketua juri kontes ini, Latif Nasser dari Radiolab, sebelumnya juga terlibat dalam penamaan quasi-bulan lainnya, yaitu 2002 VE, yang diberi nama Zoozve. Pengalaman dan ketekunan Nasser menjadi inspirasi dalam menyelenggarakan kontes ini, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat terlibat dalam penamaan objek luar angkasa secara aktif.
Dalam proses penjurian, tim juri terdiri dari beragam profesional, termasuk aktor Penn Badgley, fisikawan Sean Carroll, dan astrofisikawan Wanda Diaz Merced. Keterlibatan Bill Nye, ikon pendidikan sains, menambah keistimewaan contest ini. “Ini adalah pengalaman yang sangat merendahkan hati,” ungkap Chilcutt saat mengetahui Bill Nye sebagai bagian dari panel juri.
Dari perspektif ilmiah, pemberian nama ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga merupakan upaya untuk menarik perhatian publik terhadap objek-objek luar angkasa yang masih banyak dianggap asing. Melalui nama Cardea, proses edukasi masyarakat mengenai quasi-bulan dan astronomi diharapkan semakin meningkat.
Dengan kemenangan ini, Chilcutt berharap masyarakat dapat terinspirasi untuk mempelajari lebih banyak tentang astronomi dan memahami lebih dalam tentang keterkaitan antara Bumi dan ruang angkasa. Menurut Nasser, “‘Kami berharap nama quasi-bulan ini terus menginspirasi orang untuk belajar lebih banyak tentang ruang angkasa dan sains secara umum, untuk melihat ke atas bersama-sama untuk mengingat hal-hal universal yang kita semua bagi.'”
Cardea, nama baru bagi 2004 GU9, tidak hanya sekadar nama, tetapi juga lambang persatuan manusia dalam meneliti dan memahami misteri alam semesta. Penamaan ini menjadi langkah maju dalam meningkatkan kedekatan masyarakat dengan dunia ilmu pengetahuan.