Teknologi

Demo Serikat Pekerja eFishery: Soroti Dugaan Fraud Rp9,7 T!

Ratusan karyawan di eFishery, sebuah startup akuakultur yang berbasis di Bandung, menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (23/1/2025) untuk menuntut kejelasan terkait dugaan penyelewengan dana yang mencapai Rp9,7 triliun. Aksi yang dipimpin oleh Serikat Pekerja Multidaya Nusantara (SPMTN) berlangsung di halaman Kantor eFishery di Jalan Malabar, Kota Bandung.

Sekretaris Jenderal SPMTN, Icad, menyatakan bahwa berita miring yang berkembang saat ini sangat merugikan karyawan yang justru tidak terlibat dalam masalah yang dituduhkan. “Banyak karyawan yang nggak tahu apa-apa, kami kerja supaya punya rekam jejak yang bagus. Sangat tidak adil jika kami semua dicap terlibat dalam dugaan fraud,” tuturnya.

Icad menjelaskan bahwa banyak karyawan merasa kehilangan kejelasan dan tertekan oleh situasi yang ada. Mereka menginginkan manajemen eFishery untuk memberikan penjelasan menyeluruh terkait situasi tersebut. “Kami mengecam narasi yang menyatakan bahwa seluruh karyawan eFishery terlibat dalam fraud. Itu tentu tidak benar,” ujarnya dengan tegas. Selain itu, ia menegaskan bahwa tidak ada informasi resmi yang diterima karyawan dari manajemen mengenai isu ini.

Dugaan fraud yang menyeret nama eFishery muncul ketika manajemen perusahaan dituduh melakukan penyelewengan dana hingga mencapai US$600 juta. Kasus ini menusuk hati ribuan karyawan eFishery, terutama karena manajemen sebelumnya membebastugaskan CEO dan pendiri, Gibran Huzaifah, serta Chief Product Officer, Chrisna Aditya, untuk penyelidikan internal yang saat ini masih berlangsung.

Aksi demonstrasi ini menunjukkan betapa besar dampak dari isu ini terhadap citra dan moral karyawan sebagai bagian dari perusahaan. Berikut adalah beberapa poin penting dari aksi demonstrasi tersebut:

  1. Kecemasan Karyawan: Karyawan sudah merasa tertekan dengan isu fraud yang menghembuskan anggapan bahwa mereka terlibat.
  2. Tuntutan Keterbukaan: SPMTN menuntut manajemen untuk memberikan klarifikasi dan kejelasan terkait dugaan penyelewengan dana.
  3. Aksi Terorganisir: Demonstrasi tersebut menunjukkan solidaritas karyawan yang merasa tidak berdaya menghadapi rumor dan spekulasi.
  4. Dampak Reputasi: Dilema ini dapat mempengaruhi reputasi eFishery di industri akuakultur dan kepercayaan pelanggan.
  5. Kekhawatiran Terhadap Masa Depan: Karyawan khawatir akan dampak jangka panjang dari isu ini terhadap kelangsungan perusahaan dan lapangan kerja mereka.

Icad meminta agar manajemen segera berkomunikasi dengan karyawan dan memberikan penjelasan yang koheren terkait situasi ini. “Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, sebab tidak adil jika kami harus menanggung konsekuensi dari masalah yang tidak kami ciptakan,” katanya.

Sebagai perusahaan yang telah dikenal dalam sektor teknologi akuakultur, eFishery kini dihadapkan pada tantangan berat untuk membangun kembali kepercayaan di antara karyawan dan publik. Dukungan dari serikat pekerja dan penanganan isu ini dengan transparan diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan segala perkembangan ini, semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh manajemen eFishery.

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button