PT Smartfren Telecom Tbk. tidak mengkonfirmasi atau membantah isu yang beredar tentang peningkatan keterlibatan China Telecom, salah satu operator telekomunikasi terbesar di Tiongkok, dalam merger perusahaan mereka yang memunculkan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. CEO Smartfren, Andrijanto Muljono, menjelaskan bahwa China Telecom adalah salah satu contoh dari perusahaan yang dapat dijadikan rujukan untuk XLSmart ke depan. Dengan beragam solusi yang ditawarkan, China Telecom dapat berkontribusi terhadap pengembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.
Dalam pernyataan yang diberikan kepada Bisnis pada Jumat (17/1/2025), Andrijanto menyampaikan bahwa rumor terkait keterlibatan China Telecom dalam XL Smart tidak sepenuhnya dapat diabaikan. “Rumor itu belum tentu tidak benar,” ungkapnya, yang menunjukkan bahwa kemungkinan kolaborasi antara kedua perusahaan tersebut tetap terbuka.
China Telecom tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan mencapai 126,7 juta RMB dan EBITDA sebesar 34,2 juta RMB pada kuartal III/2024. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki pengalaman dan solusi yang dapat diadopsi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi.
-
Kerja Sama dengan Sinarmas: Smartfren, bersama dengan China Telecom dan Sinarmas, telah membentuk perusahaan gabungan bernama ASICS. Perusahaan ini menawarkan solusi kecerdasan buatan (AI) yang dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan pembangunan smart city.
-
Galeri Solusi di Jakarta: Smartfren dan China Telecom baru-baru ini membuka galeri di Smartfren Technology, Jakarta Pusat, yang memamerkan berbagai solusi kecerdasan buatan hasil kolaborasi antara kedua belah pihak.
- Inovasi Smart City: Salah satu solusi yang sangat menarik dari China Telecom adalah penerapan teknologi smart city. Andrijanto memberi contoh tentang penggunaan CCTV dengan teknologi pengenalan wajah di sepanjang sungai di Tiongkok. CCTV ini dapat mendeteksi pelanggaran dan memberikan peringatan kepada pelanggar melalui smartphone.
Andrijanto menambahkan bahwa jika pelanggar tidak mengubah perilakunya, mereka akan dikenakan denda yang dapat berupa pemblokiran akses ke fasilitas seperti gedung-gedung umum. Hal ini menunjukkan dampak positif yang dapat diberikan teknologi dalam pengawasan dan pemeliharaan lingkungan.
-
Potensi Pertumbuhan: Smartfren berharap bisa mengadopsi solusi-solusi dari China Telecom untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru bagi XLSmart. Dengan menerapkan teknologi yang terbukti efektif, perusahaan ini berharap bisa mendapatkan pemasukan yang signifikan, baik dari segmen bisnis ke bisnis (B2B) maupun bisnis ke pemerintah (B2G).
- Membangun Sistem Tilang Cerdas: Andrijanto juga mencatat bahwa solusi yang ada di China bisa diterapkan untuk menciptakan sistem tilang elektronik yang lebih efektif. Dengan menambahkan elemen AI, informasi tentang pelanggaran dapat dikomunikasikan dengan cepat kepada pelanggar, yang pada akhirnya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan.
Meskipun masih banyak yang harus dibahas dan dieksplorasi, kerja sama antara Smartfren dan China Telecom menunjukkan potensi besar dalam mendorong inovasi di sektor telekomunikasi Indonesia. Dengan merujuk pada pengalaman dan solusi yang dimiliki China Telecom, XLSmart berpeluang untuk menjadi pemain penting dalam perkembangan telekomunikasi, smart city, dan teknologi digital di Indonesia.